Akreditasi Internasional ABET, Babak Baru Pendidikan Tinggi Sumatera Barat

id abet, berita padang, berita sumbar

Akreditasi Internasional ABET, Babak Baru Pendidikan Tinggi Sumatera Barat

Dekan Fakultas Teknik Universitas Andalas Prof Ikhwana Efitri (Antara/dok pri)

Padang (ANTARA) - Penghujung tahun 2020 ini menjadi momen bersejarah bagi dunia Pendidikan Tinggi (PT) di Sumatera Barat pada umumnya, khususnya di Universitas Andalas (Unand). Pada usia Unand yang ke-64 tahun, tiga program studi pada Fakultas Teknik berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) pada Oktober 2020. Ketiga prodi tersebut adalah Teknik Mesin, Teknik Industri dan Teknik Lingkungan. Walaupun diumumkan bersamaan, namun masa awal akreditasi ketiga program studi tersebut berbeda. Untuk program studi Teknik Mesin dan Teknik Industri, akreditasi ABET ini berlaku mundur sejak Oktober 2018, sedangkan akreditasi ABET Teknik Lingkungan berlaku sejak Oktober 2019. Ini adalah pertama kalinya program studi di suatu Perguruan Tinggi di Sumatera Barat sukses meraih akreditasi internasional.

ABET adalah badan akreditasi internasional bergengsi untuk bidang keteknikan yang berbasis di Amerika Serikat. ABET telah berdiri sejak lebih 80 tahun yang lalu dan telah mengakreditasi lebih dari 4000 program studi pada lebih dari 800 PT di 41 negara di seluruh dunia. Di Indonesia, berdasar informasi dari website ABET dengan alamat abet.org, baru beberapa PT saja yang telah berhasil meraih akreditasi ABET yaitu: Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan 14 program studi, Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan 7 program studi, Universitas Andalas (Unand), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Bina Nusantara (Binus) masing-masing dengan 3 program studi, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Islam Indonesia (UII) masing-masing dengan 1 program studi.

Untuk prodi Teknik Mesin hanya Unand dan UGM yang memiliki akreditasi ABET. Untuk Teknik Industri, selain Unand ada juga ITB, UGM, ITS dan Binus yang berhasil terakreditasi ABET. Sedangkan untuk program studi Teknik Lingkungan, ada 3 PT yang berhasil meraih akreditasi ABET yaitu: Unand, ITB dan UII.

Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat ini menjadikan akreditasi/standar internasional sebagai salah satu dari 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) PT di Indonesia. Selain akreditasi internasional, tujuh IKU lainnya adalah lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkiprah di luar kampus, praktisi mengajar di kampus, karya dosen dimanfaatkan masyarakat atau mendapat pengakuan internasional, kerjasama PT dengan mitra kelas dunia, proses pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif.

Disamping mendapat nilai tambah atas keberhasilan meraih akreditasi internasional, program studi juga mendapat keistimewaan dengan otomatis diakui dan mendapatkan Akreditasi Unggul, peringkat akreditasi tertinggi yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT). Ketiga program studi di FT Unand yang telah meraih akreditasi ABET pada bulan Oktober 2020, secara otomatis juga telah mendapatkan status Akreditasi Unggul dari BAN-PT, yang diperoleh satu bulan setelah mendapatkan akreditasi ABET.

Visi internasional memang menjadi sesuatu yang sangat penting di masa ini, bukan sekadar untuk menarik minat calon mahasiswa asing kepada PT Indonesia, namun setidaknya untuk beberapa alasan. Pertama, menjadikan PT Indonesia sejajar dengan PT terkenal di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, Australia, Jepang dan negara lainnya sehingga berpotensi meningkatkan peluang kerja sama yang sangat penting di tataran dunia saat ini. Kedua meningkatkan atmosfer akademik internal PT dan meningkatkan daya saing lulusan untuk bisa juga bekerja menembus pasar kerja global.

Beberapa faktor menjadi dasar penting untuk berhasil mendapatkan Akreditasi ABET. Pertama, proses pendidikan harus menggunakan prinsip Outcome-Based Education (OBE). Lulusan yang dihasilkan mesti memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana ditentukan pada kurikulum. Untuk itu, program studi mesti rutin secara berkala melakukan proses evaluasi/asesmen untuk melihat kemajuan proses pembelajaran mahasiswa. Nilai yang didapat mahasiswa pada suatu mata kuliah tertentu juga mesti representasi dari keberhasilan mahasiswa meraih kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah tersebut.

Kedua, ABET mensyaratkan agar proses pendidikan yang dilakukan senantiasa menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan (continous improvement). Harus terlihat ada peningkatan kualitas proses pendidikan pada tahun tertentu jika dibandingkan dengan proses pendidikan di tahun sebelumnya. Kualitas lulusan pada tahun ini pun harus meningkat dibandingkan dengan kualitas lulusan pada tahun lalu.

Ketiga, ABET juga mewajibkan Perguruan Tinggi senantiasa memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan (safety) dari proses pendidikan yang dilaksanakan. Karena itu, sarana prasarana dan fasilitas kampus menjadi salah satu poin penilaian Tim Evaluator ABET. Untuk berhasil mendapatkan akreditasi ABET, PT mesti memiliki kebijakan dan struktur pengelola untuk masalah tanggap darurat dan kecelakaan. Fasilitas keamanan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Kotak P3K pada suatu bangunan menjadi fasilitas wajib. Prosedur untuk evakuasi ketika terjadi keadaan darurat juga harus sesuai standar dunia internasional.

Sebagai warga Sumatera Barat, kita semua tentu berharap agar keberhasilan tiga program studi pada Fakultas Teknik Unand mendapatkan akreditasi ABET dapat diikuti oleh program studi lainnya baik di Fakultas Teknik ataupun fakultas lainnya di Unand, serta juga program studi di PT lain di Ranah Minang, untuk meraih Akreditasi Internasional yang sesuai. Atau setidaknya sertifikasi dan pengakuan dunia internasional. Peran serta semua pihak yang peduli dengan dunia Pendidikan Tinggi menjadi faktor penting, terutama sekali Pimpinan Daerah di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.

Penulis merupakan Dekan Fakultas Teknik Universitas Andalas