Padang (ANTARA) - Pelajar SMP Negeri 25 Padang memperkenalkan budaya Minangkabau kepada sekolah di luar negeri lewat kegiatan Microsoft Global Learning Connection (MGLC) 2020.
"Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh Microsoft untuk merayakan pembelajaran tanpa batas selama 48 jam nonstop," kata Kepala SMPN 25 Padang Setrial di Padang, Kamis.
Ribuan pelajar, pendidik, dan pembicara ahli bergabung dalam sebuah perjalanan virtual bersama dalam sambungan Teams, bertemu dengan teman baru, membuka hati dan pikiran terhadap dunia, dan melihat seberapa banyak perjalanan virtual mengelilingi dunia dapat ditempuh selama 48 jam.
Tema kegiatan ini adalah "Open hearts open minds" atau buka hati buka pikiran yang dilakukan secara virtual dari rumah masing-masing.
SMPN 25 Padang diwakili lima guru pendamping yaitu Yuni Revita, Alfarisdon, Maswenti, Nuri Handayani, dan Irdaviani serta 48 pelajar dari berbagai kelas dan tingkatan.
“Kami dari SMPN 25 Padang merasa bangga dan mengapresiasi kegiatan ini, lewat kegiatan ini sekolah bisa mengenalkan budaya daerah masing-masing dan siswa-siswa pun terhubung langsung dengan siswa dalam maupun luar negeri “ kata dia.
Setrial berharap, kegiatan ini dapat diikuti lagi oleh SMPN 25 Padang setiap tahun, sehingga semakin banyak terhubung dengan dunia luar.
Ia berharap, kegiatan ini juga bisa menambah wawasan pendidik dan peserta didik sehingga mendatangkan banyak manfaat untuk semuanya.
Salah seorang guru pendamping SMPN 25 Padang, Yuni Revita, menyampaikan kegiatan yang bersifat internasional ini merupakan kegiatan perdana yang diikuti oleh SMPN 25 Padang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan pengalaman siswa dalam berkomunikasi secara virtual dengan siswa dalam dan luar negeri. Selain itu, juga untuk meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri siswa agar mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Director of Corporate Affairs Microsoft Indonesia Ajar Edi memberikan pesan kepada siswa-siswa yang tergabung agar bisa menjadi siswa yang cerdas yang mampu berbudi pekerti baik di manapun berada, bersemangat untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya.
Ajar Edi pun memberikan kesempatan kepada siswa-siswa yang tergabung untuk memberikan pertanyaan menantang mengenai tema "Smart Student in the new normal".
Adapun sekolah yang tergabung ke dalam sesi ini yaitu SMPN 25 Padang, SMAN 4 Kendari, dan New Taipei Municipal Fuhe Junior High School Taiwan. Masing sekolah diberikan kesempatan yang sama untuk mengutus maksimal lima guru pendamping dan 50 siswanya. Di akhir sesi , masing-masing sekolah berkesempatan untuk mengenalkan budaya daerahnya.
Dari SMPN 25 Padang menampilkan tari pasambahan, tarian yang biasa dipakai masyarakat Sumatera Barat untuk menyambut tamu ataupun pembukaan acara adat. Selanjutnya memperkenalkan budaya Sumatera Barat melalui video yang dikemas secara menarik.