Berbagai fasilitas akan melengkapi Masjid Agung Kota Payakumbuh

id masjid agung payakumbuh,kota payakumbuh

Berbagai fasilitas akan melengkapi Masjid Agung Kota Payakumbuh

Ketua KAN Koto Nan Ampek Dt. Asa Dirajo (tengah). (ANTARA/HO)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh, Sumatera Barat yang rencananya mulai dikerjakan 2021 akan dilengkapi berbagai fasilitas.

Konsultan Perencana Masjid Agung Kota Payakumbuh, Afni Yarsi di Payakumbuh, Rabu, mengatakan masjid ini nantinya disiapkan untuk bisa menampung sebanyak 8.000 jamaah dan memiliki ruang tamu khusus VIP.

Selanjutnya, Masjid Agung Kota Payakumbuh itu juga akan memiliki ruang aula dengan kapasitas 300 tempat duduk, keran air sebanyak 100 titik dan toilet 40 unit.

"Masjid Agung Payakumbuh ini dibangun di tanah dengan luas mendekati 5 hektare, namun karena bentuknya tidak persegi panjang, maka kita semaksimal mungkin memanfaatkan lahan bagaimana masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun dapat menjadi sarana wisata religi di Payakumbuh," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata dia, kegiatan lain yang bisa dilaksanakan di Masjid Agung Kota Payakumbuh adalah manasik haji, manasik umrah, serta pameran buku.

Untuk lokasi parkir akan dibangun di posisi tepian yang mengitari bangunan utama, sehingga pengunjung dapat mencapai mesjid baik dengan berjalan kaki maupun kendaraan.

"Kita juga memfasilitasi akses untuk disabilitas dan banyak hal lain yang akan kita maksimalkan sesuai keinginan Wali Kota Riza Falepi dan warga Payakumbuh," ujarnya..

Ia mengatakan dalam penyusunan, pihaknya konsultan perencana juga meminta pertimbangan dari MUI dan Kemenag.

"Ornamen yang terpatri di Masjid Agung Kota Payakumbuh kita minta pertimbangannya dari Kemenag dan MUI, ini penting agar tidak memicu polemik di kemudian hari," kata dia.

Sementara itu, Ketua KAN Koto Nan Ompek Dt. Asa Dirajo mengatakan warga Koto Nan Ampek akan mendukung pembangunan Mesjid Agung Kota Payakumbuh itu.

"Tidak sabar kita menunggu pembangunan masjid megah ini yang jadi harapan warga Koto Nan ampek, kalau ada kendala masalah tanah, dapat diinformasikan ke bawah, bisa kami rundingkan bersama," ujarnya.

Meski begitu, KAN juga meminta pemko agar memfasilitasi warga pemilik lahan yang dibebaskan agar dapat berjualan, namun tentu aturannya ditentukan oleh pemerintah, hal ini nanti perlu disosialisasikan.

"KAN Koto Nan Ompek juga meminta agar pemerintah menyediakan fasilitas belajar adat di Mesjid Agung, sehingga harapan kita di sana bisa anak-anak muda belajar agama dan adat sesuai dengan falsafah minang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," sebutnya. (*)