Painan (ANTARA) - Sejumlah petani yang tercatat sebagai anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Batang Timbulun, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyesalkan tidak adanya bagi hasil dari pengelolaan heler milik gapoktan tersebut.
"Gapoktan Batang Timbulun mendapat bantuan berupa satu unit heler dan pengering gabah, namun kami anggota tidak pernah tahu berapa besaran keuntungan dari pengoperasionalannya karena tidak pernah dilakukan bagi hasil " kata Ertita di Kecamatan Sutera, Senin.
"Pengurus gapoktan tidak membuka diri terkait keberadaan heler dan pengering gabah, sehingga kami enggan menanyakan berapa keuntungan yang didapat, apalagi untuk menggiling gabah di sana," sebut anggota Gapoktan Batang Timbulun lainnya, Rahim.
Menurutnya keberadaan heler dan pengering gabah hanya dirasakan oleh segelintir pengurus, sehingga ada dan tidak ada kedua unit tersebut aktivitas bertani di wilayah setempat tetap sama.
"Lebih baik keduanya diambil alih kembali oleh pemerintah, karena hanya dimanfaatkan oleh sekelompok orang, padahal peruntukannya sudah jelas yakni untuk seluruh anggota gapoktan," imbuhnya.
Sementara itu, petani lainnya, Tati mengaku pernah menggunakan jasa heler tersebut untuk menggiling gabah, hanya saja seingatnya, ongkos yang dipatok pengelola sama dengan heler lain yang pada dasarnya bukan heler bantuan, sehingga ia mengaku tidak pernah lagi menggiling padi di sana.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Batang Timbulun, Buskamil mengaku selalu mengundang seluruh anggota gapoktan untuk mengadakan rapat setiap tahunnya, hanya saja dari yang diundang cuma beberapa anggota saja yang hadir.
Menyakut ongkos penggilingan gabah, ke masyarakat pihaknya menetapkan tarif Rp15 ribu per karung, dengan berat per karung 68 kilogram. Ongkos tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kesepakatannya dengan Dinas Pangan Pesisir Selatan yakni sebesar Rp23.400 per karung.
Sementara bagi pedagang yang memanfaatkan jasa penggilingan padi, pihaknya menetapkan ongkos Rp20 ribu per karung karena juga mencakup jasa penjemuran hingga pejahitan karung.
Ia menyebut pengoperasian heler diresmikan pada 7 Januari 2016 yang dihadiri oleh masyarakat, tokoh masyarakat dan sejumlah pejabat baik di nagari setempat hingga kabupaten.
Berita Terkait
Dua individu bunga rafflesia bakal mekar di CA Batang Palupuh Agam
Kamis, 25 April 2024 17:17 Wib
Jasa Raharja serahkan santunan korban kecelakaan Tol Batang-Semarang
Jumat, 12 April 2024 15:37 Wib
Jasa Raharja jamin seluruh korban kecelakaan di Tol Batang-Semarang
Kamis, 11 April 2024 19:54 Wib
Tujuh orang meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Semarang-Batang
Kamis, 11 April 2024 11:37 Wib
Tanah amblas tergerus sungai Batang Anai
Rabu, 3 April 2024 10:52 Wib
Trauma pasca banjir bandang, warga minta batang air di Sawah Liek di keruk dan dipasang batu bronjong
Sabtu, 23 Maret 2024 13:48 Wib
Sungai Batang Agam dijadikan percontohan pengembangan pariwisata ramah muslim
Minggu, 10 Maret 2024 12:23 Wib
Antrean gerakan pangan murah di Batang
Jumat, 8 Maret 2024 18:45 Wib