PDP meninggal dunia di Kabupaten Solok positif COVID-19

id Pdp solok positif corona

PDP meninggal dunia di Kabupaten Solok positif COVID-19

Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam. (ANTARA SUMBAR/ist)

Arosuka (ANTARA) - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok berinisial BS (69) dinyatakan positif COVID-19 Berdasarkan hasil tes swab dari Labor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Jumat (15/5).

"BS yang meninggal pada Kamis (14/5), dinyatakan positif COVID-19 sehari setelah meninggal. Dia pernah dirawat di RS M Natsir Kota Solok, Semen Padang Hospital (SPH) dan terakhir di RSUD Arosuka, Kabupaten Solok," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Sabtu.

Ia menjelaskan sebelumnya, BS yang merupakan pensiunan ASN Pemkot Solok, pernah menjalani rapid test di RS M Natsir dan SPH, dengan hasil kedua tes, negatif.

Dari catatan RSUD Arosuka, BS masuk ke IGD RSUD Arosuka pada Rabu (13/5) sekira pukul 10.00 WIB, dengan keluhan penyakit paru-paru, kemudian dirawat di ruang interne.

Karena kondisi terus menurun sepulang dari Semen Padang Hospital, BS direncanakan menjalani tindakan operasi pengeluaran cairan pleura. Pihak RSUD Arosuka menganjurkan dilakukan tindakan isolasi.

Namun, pihak keluarga meminta tidak diisolasi, dengan alasan sudah menjalani dua kali rapid test COVID-19 dengan hasil negatif. Sehingga pasien akhirnya dirawat di ruang paru interne.

Pada Kamis pagi (14/5), kondisi pasien drop (menurun). Tindakan nebu yang dilakukan tim medis tidak berhasil. Sekitar pukul 08.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal.

Salah seorang dokter di RSUD Arosuka menganjurkan pengambilan sampel swab. Setelah dilakukan swab, pihak RSUD Arosuka berkeputusan untuk penyelenggaraan jenazah dengan protokol COVID-19. Namun, pihak keluarga menolak.

Dari keterangan keluarga, almarhum dimandikan oleh keluarga mamakai alat pelindung diri (APD) seadanya. Yakni berupa mantel plastik dan sarung tangan. Namun, tidak semua yang memandikan jenazah memakai APD, apalagi APD khusus.

Pemakaman almarhum juga tidak dilakukan dengan protokol pemakaman COVID-19.

Ia menyatakan hari ini akan dilakukan tracing terhadap yang melakukan kontak erat dengan BS.

"Hari ini, kami akan melakukan tracing terhadap kontak erat dengan almarhum. Kontak erat memiliki risiko tinggi tertular akan pengambilan swab langsung," ujarnya.

Tambahan satu pasien positif ini, membuat Kabupaten Solok sudah mencatatkan tujuh warganya positif COVID-19. Yakni lima pasien positif asal Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin dan satu pasien positif asal Nagari Bukik Kanduang, Kecamatan X Koto Diatas.

Dari jumlah itu, dua meninggal, satu dirawat di Semen Padang Hospital dan satu orang menjalani isolasi mandiri di rumah, dan tiga orang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.*