Roma, (Antara/AFP) - Paus Francis pada Minggu (14/4) waktu setempat mengatakan pendeta dan umat Kristiani pada umumnya tidak boleh melakukan tindakan yang mengkhianati firman Tuhan atau mereka justru akan merusak kredibilitas Gereja Katolik. Paus terpilih sebulan lalu itu mewarisi Gereja yang sedang berjuang mengembalikan kredibilitasnya setelah serangkaian skandal terjadi, termasuk kekerasan seksual terhadap anak oleh beberapa pendeta. Paus berkhotbah dalam sebuah misa di Basilika Kepausan di luar tembok Vatikan di St. Paul. Sebelum itu ia juga sempat menyapa sejumlah peziarah dan jemaat Gereja lokal di sekitar alun-alun St. Peter. "Inkonsistensi di antara para pendeta dan kaum yang beriman antara ucapan dan perbuatan, antara kata-kata dan cara kehidupan, telah merusak kredibilitas Gereja," kata pendeta tertinggi tersebut dalam khutbahnya. "Mereka yang mendengar dan memperhatikan kami seharusnya dapat melihat apa yang mereka dengar dari bibir kami dalam perbuatan kami, serta menghantarkan kemuliaan kepada Tuhan!" Paus Francis membentuk sebuah badan pengawasan kardinal untuk membantunya memerintah Gereja dan mereformasi permasalahan administrasi pusatnya, yang sebelumnya penuh pertikaian dan dugaan korupsi di bawah kepemimpinan Paus Benediktus, sebagai sebuah keputusan besar pertamanya yang diambil pada Sabtu (13/4). Paus Benediktus meninggalkan sebuah laporan rahasia kepada Paus Francis terkait permasalahan administrasi, diketahui sebagai "Curia", terkuak saat dokumen-dokumen sensitif dicuri dari meja sang Paus dan disebarkan ke muka publik oleh salah seorang pelayannya dalam skandal yang dikenal dengan nama "Vatileaks". Semenjak terpilih sebagai Paus non-Eropa pertama sepanjang sejarah 1.300 tahun, Paus Francis telah menggelar jalan moral bersih kepada Gereja milik 1,2 miliar umat tersebut. Ia memilih kerendahan hati dan kesederhanaan ketimbang kemegahan dan keagungan. Paus Francis memilih untuk tinggal di tempat sederhana di Vatikan ketimbang memboyong diri ke apartemen kepausan nan megah, serta menyatakan ia menginginkan "Gereja memilih miskin untuk bersama orang-orang miskin". Pada kebaktian siang Minggu (14/4) di St. Paul, Francis berucap setiap umat Kristiani dapat menjadi santo, yang ia sebut sebagai "kesucian kelas menengah". "Ada banyak santo di setiap harinya, para santo "yang tersembunyi", semacam "kesucian kelas menengah"... yang kita bisa miliki bersama." Paus merayakan Misa bersama dengan sejumlah biarawan pengikut Benedict yang dipercaya mengelola basilika dan biara. St. Paul merupakan salah satu dari empat basilika utama di Roma serta merupakan yang terbesar kedua setelah St. Peter. (*/sun)
Berita Terkait
Kemlu: Tidak ada korban WNI dalam insiden jembatan ambruk Baltimore
Kamis, 28 Maret 2024 9:37 Wib
Jembatan Francis Scott Key di AS ambruk, 20 orang dilaporkan hilang
Selasa, 26 Maret 2024 17:25 Wib
Mundur dari pencalonan Ketum PSSI, Fary Djemy dukung Erick Thohir
Rabu, 15 Februari 2023 20:12 Wib
Valencia dikritik keras suporter karena jual Coquelin dan Parejo
Kamis, 13 Agustus 2020 5:15 Wib
Fary Djemy Francis ingin pimpin PSSI bermodalkan cinta sepak bola
Senin, 28 Oktober 2019 5:50 Wib
Ini yang akan dilakukan para Dubes Asia di Vatikan merespon deklarasi Abu Dhabi
Sabtu, 16 Februari 2019 6:56 Wib
Lukisan Tiga Panel Francis Bacon Tercatat sebagai Karya Seni Termahal
Rabu, 13 November 2013 16:13 Wib
Isran Noor Undang Paus Francis ke Indonesia
Minggu, 13 Oktober 2013 6:46 Wib