Pariaman-Pasaman Barat jalin kerjasama bidang kemetrologian

id Metrologi,Genius Umar,Kota pariaman

Pariaman-Pasaman Barat jalin kerjasama bidang kemetrologian

Wali Kota Pariaman Genius Umar (kanan) dan Bupati Pasaman Barat Yulianto (kiri) menandatangi kerja sama kedua daerah itu di Simpang Empat, Rabu. (Antara Sumbar/Aadiaat M. S.)

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menjalin kerja sama dalam bidang Kemetrologian atau ilmu tentang ukuran, timbangan, dan takaran guna menciptakan tertib ukur di daerah itu.

"Pariaman mendapatkan pengakuan tertib ukur dengan prediket sangat memuaskan pada 2019," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama bidang kemetrologian serta temu bisnis pelaku usaha mikro kecil menengah di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan dengan Pariaman dan Pasaman Barat menjalin kerja sama maka akan berdampak positif terhadap masyarakat luas khusus terkait tertib ukur.

Oleh karena itu, lanjutnya kerja sama tersebut hendaknya tidak saja tentang kemetrologian namun juga terkait hal lainnya.

"Untuk itu hari ini kami datang bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah dan pelaku usaha kecil agar ke depan kerja sama antar kedua daerah ini banyak," katanya.

Menurutnya kerja sama dengan seluruh pihak diperlukan untuk memajukan daerah baik di bidang parawisata, pekerjaan umum, maupun pemerintah desa atau nagari.

"Bila perlu kedua daerah ini mengembangkan even wisata sehingga kunjungan wisatawan ke dua daerah meningkat," ujarnya.

Kepala Dinas Perundustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit menjelaskan kerja sama tersebut yaitu pihaknya membantu dalam hal menera ulang alat ukur yang ada di Pasaman Barat.

"Dalam dua sampai tiga bulan ini pihak Pemerintah Kota Pariaman mendatangi Pasaman Barat untuk membantu menera ulang timbangan," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Yulianto mengatakan kepastian tertib ukur merupakan bentuk pelayanan dari pemerintah yang tujuannya untuk melindungi masyarakat.

"Dampaknya pasti sangat baik untuk masyarakat dalam hal kepastian ukuran," kata dia.

Apalagi, lanjutnya daerah itu didominasi oleh perkebunan terutama sawit yang apabila timbangannya tidak tertib ukur maka dapat merugikan petani dan pengempul.

Pihaknya menyebutkan potensi timbangan yang akan ditera ulang di di naerah itu yaitu sekitar 101.508 timbangan yang diri dari 5.800 timbangan di pasar, SPBU sembilan unit, 19 unit timbangan perusahaan, 50 unit peron, dan lain-lainnya 95.630 unit.