Sejumlah titik terjadi bencana di Sijunjung, perlu tindakan penanggulangan
Muaro (ANTARA) - Sejumlah bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat sepanjang Selasa, sehingga perlu tindak penanggulangan, meskipun tidak adanya korban jiwa, kata Bupati Yuswir Arifin.
Orang nomor satu di daerah berjulukan Lansek Manih itu, melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan kawasan perumahan warga yang terdampak bencana banjir dan longsor, khususnya yang terjadi di Kecamatan Tanjung Gadang dan Kamang Baru.
Kunjungan Bupati tersebut bertujuan untuk melihat kondisi terkini dan tindakan penanggulangan bencana yang telah dilakukan, serta sebagai acuan untuk mengambil tindakan cepat dan jangka panjang oleh pemerintah daerah.
"Tujuan kita untuk peninjauan secara langsung ini disisi lain untuk memberikan dukungan secara moril kepada masyarakat dan memberikan dampingan bahwa pemerintah daerah akan selalu bersama masyarakat," kata Yuswir.
Secara umum bencana alam terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Sijunjung akibat hujan lebat yang melanda Sijunjung pada Senin malam hingga diniharinya.
"Secara umum ada dua kejadian bencana yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Sijunjung, meliputi banjir yang disebabkan luapan air sungai dan tanah longsor. Untuk banjir melanda beberapa kawasan rumah warga, sedangkan longsor terjadi pada ruas jalan lintas Sumatra," tuturnya.
Upaya untuk penanggulangan bencana saat ini dari BPBD, PU dan dinas sosial sudah melakukan tindakan, termasuk membantu proses evakuasi barang-barang warga yang terendam banjir.
Kemudian akses jalan yang terkena longsor juga sudah dibersihkan hingga lalulintas sudah normal kembali, begitu juga dengan pendirian dapur umum dan logistik untuk warga yang tedampak, tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga meninjau aliran sungai yang meluap, terutama untuk mengambil tindakan jangka panjang oleh pemerintah daerah. "Kita sudah tinjau aliran sungainya. Untuk kedepan upaya normalisasi sungai perlu dilakukan, kita sudah minta kepada Dinas PU untuk kordinasi dengan PU provinsi dalam hal ini untuk kedepan," terangnya. Bupati juga menekankan untuk pembentukan tim terpadu dalam penanganan bencana ke depan. Tim tersebut akan melibatkan banyak pihak hingga ketingkat pemerintahan nagari/desa di Kabupaten Sijunjung secara permanen.
"Tim ini perlu dibentuk. Saya sudah sampaikan ke BPBD untuk disegerakan. Jadi tim ini akan terlibat langsung dalam pencegahan, penanggulangan dan rekonstruksi bencana di Sijunjung," ujarnya.
Sedangkan terkait bencana yang terjadi saat ini, Bupati Sijunjung kembali menetapkan status Kabupaten Sijunjung menjadi tanggap darurat bencana terhitung hari ini, Selasa (21/1) hingga satu bulan ke depan.
"Sebelumnya kita juga sudah tetapkan status tanggap darurat dan berakhir pada tanggal 8 Januari kemarin. Namun mengingat situasi saat ini, kita tetapkan kembali hingga satu bulan ke depan," tambahnya.
Orang nomor satu di daerah berjulukan Lansek Manih itu, melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan kawasan perumahan warga yang terdampak bencana banjir dan longsor, khususnya yang terjadi di Kecamatan Tanjung Gadang dan Kamang Baru.
Kunjungan Bupati tersebut bertujuan untuk melihat kondisi terkini dan tindakan penanggulangan bencana yang telah dilakukan, serta sebagai acuan untuk mengambil tindakan cepat dan jangka panjang oleh pemerintah daerah.
"Tujuan kita untuk peninjauan secara langsung ini disisi lain untuk memberikan dukungan secara moril kepada masyarakat dan memberikan dampingan bahwa pemerintah daerah akan selalu bersama masyarakat," kata Yuswir.
Secara umum bencana alam terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Sijunjung akibat hujan lebat yang melanda Sijunjung pada Senin malam hingga diniharinya.
"Secara umum ada dua kejadian bencana yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Sijunjung, meliputi banjir yang disebabkan luapan air sungai dan tanah longsor. Untuk banjir melanda beberapa kawasan rumah warga, sedangkan longsor terjadi pada ruas jalan lintas Sumatra," tuturnya.
Upaya untuk penanggulangan bencana saat ini dari BPBD, PU dan dinas sosial sudah melakukan tindakan, termasuk membantu proses evakuasi barang-barang warga yang terendam banjir.
Kemudian akses jalan yang terkena longsor juga sudah dibersihkan hingga lalulintas sudah normal kembali, begitu juga dengan pendirian dapur umum dan logistik untuk warga yang tedampak, tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga meninjau aliran sungai yang meluap, terutama untuk mengambil tindakan jangka panjang oleh pemerintah daerah. "Kita sudah tinjau aliran sungainya. Untuk kedepan upaya normalisasi sungai perlu dilakukan, kita sudah minta kepada Dinas PU untuk kordinasi dengan PU provinsi dalam hal ini untuk kedepan," terangnya. Bupati juga menekankan untuk pembentukan tim terpadu dalam penanganan bencana ke depan. Tim tersebut akan melibatkan banyak pihak hingga ketingkat pemerintahan nagari/desa di Kabupaten Sijunjung secara permanen.
"Tim ini perlu dibentuk. Saya sudah sampaikan ke BPBD untuk disegerakan. Jadi tim ini akan terlibat langsung dalam pencegahan, penanggulangan dan rekonstruksi bencana di Sijunjung," ujarnya.
Sedangkan terkait bencana yang terjadi saat ini, Bupati Sijunjung kembali menetapkan status Kabupaten Sijunjung menjadi tanggap darurat bencana terhitung hari ini, Selasa (21/1) hingga satu bulan ke depan.
"Sebelumnya kita juga sudah tetapkan status tanggap darurat dan berakhir pada tanggal 8 Januari kemarin. Namun mengingat situasi saat ini, kita tetapkan kembali hingga satu bulan ke depan," tambahnya.