Langkawi, (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Senin, mengatakan koalisinya dapat memerintah satu periode saja jika tidak menciptakan sejumlah perubahan.
Koalisi Pakatan Harapan atau Aliansi Harapan (PH) pimpinan Mahatir, berhasil menaklukkan koalisi yang lama berkuasa Barisan Nasional (BN) pada Mei 2018 dengan janji reformasi dan pemberantasan korupsi.
Mahathir bergandengan tangan dengan mantan musuhnya, termasuk Anwar Ibrahim, untuk membentuk koalisi yang luar biasa, yang mengalahkan mantan perdana menteri Najib Razak.
Namun sejak saat itu koalisi kehilangan lima pemilu sela, termasuk satu selama akhir pekan, dan jajak pendapat menunjukkan popularitas yang semakin merosot di kalangan masyarakat.
"Kami telah kehilangan lima pemilu sela tetapi mereka masih tidak mengerti," kata Mahathir kepada awak media di Langkawi, di pulau resor di lepas pantai barat Malaysia.
"Saya telah mengatakan kepada mereka bahwa dalam sebuah demokrasi anda membutuhkan dukungan kuat dari rakyat. Namun mereka malah saling bertengkar dan memecah belah orang-orang ... Mereka tidak akan menang kecuali mereka mengubah caranya," katanya. (*)
Berita Terkait
Presiden Jokowi lantik Tonny Harjono sebagai KSAU di Istana Negara
Jumat, 5 April 2024 13:32 Wib
Ini penjelasan Mahathir Mohamad terkait pernyataannya Malaysia klaim Kepulauan Riau
Jumat, 24 Juni 2022 6:43 Wib
Mahathir nyatakan PM Muhyiddin akan selamat dari mosi tidak percaya di parlemen
Rabu, 11 Maret 2020 14:20 Wib
Mahathir Mohamad menghadap Raja Malaysia
Kamis, 27 Februari 2020 13:29 Wib
Terkait Omnibus law, ini harapan Presiden PKS
Rabu, 26 Februari 2020 15:18 Wib
SITUASI MALAYSIA SETELAH PERDANA MENTERI MENGUNDURKAN DIRI
Rabu, 26 Februari 2020 10:45 Wib
Wakil Presiden UMNO teringat pesan Gus Dur menyikapi kondisi politik di Malaysia
Selasa, 25 Februari 2020 11:47 Wib
Ditunjuk sebagai perdana menteri sementara, Mahathir kembali berkantor di Putrajaya
Selasa, 25 Februari 2020 11:34 Wib