Jajanan Tradisional Ini Ternyata Digemari Wisatawan Luar Daerah Lho! (Video)

id makanan tradisional minangkabau,makanan hits padang,berita padang,berita sumbar

Jajanan Tradisional Ini Ternyata Digemari Wisatawan Luar Daerah Lho! (Video)

Jajanan Tradisional Lamang Tapai (Antara/Atik Risalah)

Padang (ANTARA) - Sebagai jajanan tradisional khas Sumatera Barat Lamang Tapai yang banyak ditemui di sepanjang jalan menuju Masjid Raya Sumbar ini ternyata banyak digemari wisatawan luar daerah.

Ditemui di lokasi Minggu (17/11) seorang penjual lamang tapai Nita menyebutkan Lamang yang dijualnya sering dibeli oleh wisatawan yang berasal dari luar daerah seperti Pekanbaru dan Medan. Ukuran lamang yang dibeli biasanya ukuran besar hingga sedang.

“Pelanggan dari luar daerah banyak mencari makanan tradisional ini, katanya jajanan ini enak dan jarang sekali ditemui di daerahnya, kebanyakan mereka beli yang ukuran besar biar lebih puas menikmatinya," ujar Nita.

Lamang Tapai Nita telah ada sejak tahun 2013 mulai dijumpai di sepanjang Masjid Raya Sumbar dari pukul 08.00 - 18.00 WIB, harga yang ditawarkan beragam tergantung ukuran lamang yang dibeli. Lamang tapai yang berukuran besar dipatok dengan harga Rp 40.000, ukuran sedang Rp30.000, dan untuk ukuran biasa Rp15.000.

Dalam pembuatannya Nita menggunakan bambu yang telah dibeli di kawasan Limau Manis, kemudian beras sipulut yang sudah direndamnya dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dilapisi daun pisang lalu diberi santan dan dibakar hingga matang dalam waktu kurang lebih empat jam.

Mengenai pembuatan tapainya, ia menggunakan sipulut tapai yang diolah seperti memasak nasi kemudian diberi ragi, agar memberikan citarasa manis dan asam pada tapai yang telah dibuat.

Seorang pembeli Nurul Fatma menyebutkan dirinya menyukai jajanan tradisional ini karena rasanya yang enak dan membuat kenyang, menurutnya jajanan tradisional ini harus dipromosikan lagi agar tidak hilang dan tergeser oleh jajanan baru yang banyak muncul.

"Lamangnya enak, dan bikin kenyang juga jadi seperti habis makan nasi. Saya tidak perlu makan banyak tapi udah kenyang, harganya juga murah, jadi ini akan tetap jadi jajanan favorit saya, semoga mendapat perhatian pemerintah sehingga lebih dikembangkan lagi penjualannya, dan dikenali banyak orang," ujar Nurul.

Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com

Baca juga: Harga bawang merah "meroket" di Pasar Raya Padang capai Rp36.000 per kilogram

Baca juga: Tekstur unik kue singgang jadi cemilan alami dan sehat

Baca juga: Dukung Pariwisata Indonesia, Universitas Prasetya Mulia hadirkan S1 "Hospitality Business"