Penerimaan CPNS, Solok Selatan terima 107 guru

id seleksi cpns,jadwal seleksi cpns,penerimaan cpns,kuota cpns solok selatan

Penerimaan CPNS, Solok Selatan terima 107 guru

Kepala BKPSDM Solok Selatan Erwin Ali (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro,  (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2019 sebanyak 132 orang dan 107 orang diantaranya merupakan tenaga guru.

"Penerimaan CPNS tahun ini memang didominasi tenaga guru. Dari 132 orang yang akan diterima 107 merupakan guru dimana tiga diantaranya untuk disabilitas, 20 tenaga kesehatan dan hanya lima teknis," Kepala BKPSDM Solok Selatan Erwin Ali didampingi Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Aparatur (PPA) Admi Zulkhairi, di Padang Aro, Kamis.

Dia menjelaskan, pihaknya sebetulnya mengusulkan semua jurusan terutama tekhnis untuk penerimaan CPNS tahun ini tetapi yang disetujui kebanyakan guru.

Sedangkan untuk tenaga kesehatan katanya, sebanyak 20 orang terbagi untuk semua profesi kecuali Bidan.

Untuk pengumuman formasi penerimaan CPNS katanya, dilakukan Jumat 15/11 dan langsung bisa mendaftar.

"Pendaftaran dimuali sejak Jumat pukul 00.00 Wib sampai 30 November 2019 melalui web https://sscasn.bkn.go.id/," ujarnya.

Pelamar juga diberikan masa sanggah selama tiga hari dan pihaknya akan menjawab sanggahan tersebut selambat-lambatnya tujuh hari.

Untuk lokasi tes katanya, pihaknya masih mempertimbangkan beberapa opsi sedangkan jadwal ujian masih menunggu dari pusat.

Dia menyebutkan, untuk formasi umum tidak bisa diisi disabilitas karena infrastruktur Solok Selatan belum ramah disabilitas.

"Untuk formasi umum tidak satupun yang bisa di isi disabilitas," ujarnya.

Selain itu katanya, pendidikan yang dilamar harus sesuai dengan kualifikasi yang tertera dipersyaratan.

Sebagai contoh katanya, formasi untuk PGSD tidak bisa diisi oleh PGMI dan begitu juga sebaliknya.

Dia menyarankan, pelamar saat mendaftar jangan menggunakan telepon pintar tetapi gunakan komputer atau laptop.

Hal ini katanya, berdasarkan pengalaman tahun lalu yang mendaftar menggunakan telepon pintar ada yang error sehingga gagal administrasi.