Habibie wafat, pendobrak industri penerbangan itu telah tiada

id ekonom,habibie wafat,industri penerbangan,dunia

Habibie wafat, pendobrak industri penerbangan itu telah tiada

FOTO DOKUMENTASI. Presiden BJ. Habibie sambil menaiki mobil melambaikan tangan kepada warga seusai mencanangkan Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Pangan dan Gizi di Desa Marga Marga Mulya, Kec. Mauk, Tangerang, Jawa Barat, Senin (2/8/1999). FOTO ANTARA/Ali Anwar/mp/ama.

Jakarta, (ANTARA) - Ekonom Universitas Indonesia Haryadin Mahardika menilai BJ Habibie memiliki keberanian untuk mendobrak industri penerbangan yang dikenal sangat mapan di dunia.

"Kalau dari sisi teknologi, bapak BJ Habibie itu memiliki keberanian untuk mendobrak sebuah industri yang sudah mapan di dunia yakni industri penerbangan. Attitude dan sikap seperti ini yang tidak banyak dimiliki oleh para pemimpin di Indonesia sekarang ini," ujar Haryadin Mahardika saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu malam.

Dia menjelaskan bahwa almarhum yang menjabat Presiden ke 3 Republik Indonesia tersebut punya keberanian untuk masuk ke industri penerbangan agar Indonesia jangan hanya menjadi penonton namun juga sebagai pemain dalam industri yang dikenal sangat mapan di dunia.

Saat ini banyak sekali pemimpin Indonesia yang sangat kehilangan sosok beliau yang dikenal memiliki keberanian di dunia industri. Keberanian BJ Habibie dalam bidang teknologi industri penerbangan layak diteladani.

Presiden ke 3 Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia pada hari Rabu (11/9/2019) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pukul 18.05 WIB.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan mendiang Presiden RI Ke-3 BJ Habibie akan disemayamkan di samping makam mendiang istrinya Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Rencananya pemakaman akan dilakukan esok hari dengan diawali dengan upacara di rumah duka, kemudian dilanjutkan upacara di TMP Kalibata yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Semasa hidup BJ Habibie pernah menciptakan pesawat N-250 , sebuah pesawat penumpang sipil hasil karya anak-anak bangsa Indonesia yang mengudara pertama kali pada 10 Agustus 1995.

Pesawat tersebut berhasil diwujudkan saat almarhum menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, dan dirancang serta diproduksi sepenuhnya oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (saat ini benama menjadi PT Dirgantara Indonesia atau PTDI). (*)