Museum Adityawarman Padang undang siswa menulis tentang museum

id Museum Adityawarman, akan adakan program, rawatan budaya

Museum Adityawarman Padang undang siswa menulis tentang museum

Ilustrasi - Burung Beo merupakan salah satu koleksi Museum Adityawarman di Padang, Sumatera Barat.

Padang, (ANTARA) - Museum Adityawarman Padang, Sumatera Barat akan mengadakan Program Rawatan Budaya dengan mengundang beberapa siswa se-kabupaten dan kota untuk mengunjungi dan membuat tulisan tentang museum tersebut.

Kepala Museum Adityawarman Padang Adi Saputra di Padang, Rabu, mengatakan siswa-siswa tersebut berasal dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan diberikan fasilitas berupa makan siang dan biaya transportasi.

"Selain itu siswa tersebut juga diberikan penugasan membuat sebuah tulisan tentang Museum Adityawarman, tulisan yang terbaik akan dibukukan dan diterbitkan dalam bentuk buletin di museum," ujar dia.

Hal itu, katanya, untuk meningkatkan daya tarik pengunjung ke museum, khususnya bagi para siswa.

Berdasarkan laporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Juni 2019 jumlah pengunjung mencapai 33.230 orang pengunjung dengan penjualan tiket masuk mencapai Rp86.904 juta.

"Yakni jumlah pengunjung anak-anak 12.790 dengan harga karcis Rp2.000 dan jumlah pengunjung dewasa 20.440 dengan harga karcis Rp3.000, namun untuk laporan bulan Juli masih dalam proses rekapan," ujar dia.

Baca juga: Kolaborasi beberapa jenis kesenian tradisional akan dipentaskan di Museum Adityawarman

Peningkatan jumlah anggaran yang masuk tersebut sudah hampir mencapai target, yakni 60,86 persen dari anggaran yang ditargetkan Rp142,8 juta.

Ia memperkirakan jumlah anggaran yang masuk Museum Adityawarman akan melebihi target hingga akhir 2019.

Selain itu, Museum Adityawarman juga akan mengoptimalkan beberapa program lainnya yang terdapat dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yakni proses pengadaan bahan labor untuk perawatan bahan koleksi Museum Adityawarman, menyiapkan proses Rencana Anggaran Biaya (RAB) tata pameran DAK, dan melaksanakan program museum masuk sekolah.

Pihak museum juga mengundang empat peneliti untuk melakukan penelitian terhadap beberapa koleksi di museum dari akademis sesuai bidang keilmuannya, yakni dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang dan Universitas Andalas (Unand).

"Mereka akan meneliti beberapa jenis koleksi museum yang belum pernah diteliti, seperti burung kuaw, hasil penelitian tersebut ditulis dalam bentuk narasi," katanya.

Ia juga mengatakan pada November 2019, seluruh program tersebut harus dibuatkan laporannya dan dikirim ke pusat.

"Jika laporan tersebut tidak dikirimkan ke pusat, maka DAK yang didapatkan oleh Museum Adityawarman pada tahun 2020 sedikit dibandingkan tahun ini," kata dia. (*)

Baca juga: Pengunjung Museum Adityawarman meningkat selama 2018

Baca juga: Ingin tahu seperti apa senjata tradisional di Sumatera? Ayo kunjungi Museum Adityawarman