Kolaborasi beberapa jenis kesenian tradisional akan dipentaskan di Museum Adityawarman

id AdiSaputra,MuseumAdityawarman,padang,sumbar

Kolaborasi beberapa jenis kesenian tradisional akan dipentaskan di Museum Adityawarman

Kepala Museum Adityawarman Adi Saputra. (Antara Sumbar/Laila Syafarud)

Padang, (ANTARA) - Museum Adityawarman Provinsi Sumatera Barat akan menggelar pementasan seni pada 7 Juli 2019 di taman museum setempat dengan peserta para mahasiswa dari Kota Padang Panjang.

Kepala Museum Adityawarman Adi Saputra di Padang, Kamis, mengatakan pementasan seni kali ini berbeda dari pertunjukan kesenian sebelumnya yang selalu berupa tari-tarian dari sanggar yang ada.

Pertunjukan seni kali ini merupakan kolaborasi beberapa jenis kesenian tradisional Minangkabau yang dikemas semenarik mungkin, sehingga tidak hanya satu pertunjukan saja.

"Pertunjukan seni ini diadakan untuk menghibur masyarakat, ini pertunjukan yang berbeda agar masyarakat tidak bosan," sambung dia.

Pertunjukan akan diadakan pada siang hari, sehingga tidak hanya pengunjung museum yang dapat menikmati, namun juga masyarakat yang kebetulan lewat juga bisa melihat dari luar pagar.

Selain pertujukan seni ini pihaknya juga berencana mengadakan pagelaran komedi berbahasa Minang setiap Sabtu dan Minggu agar pengunjung semakin tertarik ke museum.

Untuk komedi berbahasa Minang ini, pihaknya masih mencari orang-orang yang memang berkompeten melawak dengan berbahasa Minang.

Ia mengatakan bagi pengunjung yang ingin melihat koleksi museum, ada 6.217 koleksi yang dimiliki terdiri dari beragam kategori, meliputi geologika atau geografika, etnografika, biologika, arkeologika, historika, healdika atau numismatika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.

Beragam jenis koleksi ini didapatkan dari titipan, hibah, sumbangan, dan ganti rugi, namun kebanyakan koleksi yang terdapat di Museum Adityawarman didapat dari ganti rugi.

Dari sekian banyak koleksi tersebut hanya sekitar 15 persen koleksi yang bisa terpajang di ruang pameran, dan 85 persen lainnya masih tersimpan di dalam gudang, hal itu disebabkan keterbatasan ruangan pameran.

Selain itu terdapat pusat peragaan iptek yang terdiri dari sembilan unit yaitu katrol, cermin labirin, film kartun, baterai tangan, generator van de graff, prosedur operasional gyroextreme, pola suara dan tebak tanggal lahir yang merupakan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Akan tetapi pusat peragaan iptek tersebut masih ditempatkan di ruangan pameran yang bersamaan dengan koleksi-koleksi museum lainnya.

"Sebetulnya pusat peragaan iptek ini akan ditempatkan di ruangan khusus, namun karena kekurangan ruangan, makanya ditempatkan di ruangan ini dulu," katanya. (*)