Pengunjung Museum Adityawarman meningkat selama 2018

id museum adityawarman

Pengunjung Museum Adityawarman meningkat selama 2018

Sejumlah siswa mencoba labirin cermin saat kegiatan Peragaan Iptek di Museum Adityawarman, Padang, Sumatera Barat, Selasa (27/11/2018). Kemenristek Dikti bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menggelar kegiatan peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam rangka mewujudkan satu pilihan wisata berbasis edukasi di provinsi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww.)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Jumlah masyarakat yang berkunjung ke Museum Museum Adityawarman Padang, Sumatera Barat selama 2018 mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.

Kepala Museum Adityawarman, Adi Saputra di Padang, Rabu menyebutkan hingga awal Desember 2018 jumlah pengunjung mencapai 130.469 orang dengan penjualan tiket masuk mencapai Rp185,3 juta.

Menurutnya pada 2016 jumlah pengunjung museum hanya 124.556 orang dan pada 2017 naik menjadi 126.884 orang.

Salah satu faktor yang mendorong tingginya kunjungan adalah kehadiran Pusat Peragaan Iptek yang baru saja diresmikan pada 27 November 2018, kata dia.

Adi menyampaikan dengan kehadiran Pusat Peragaan Iptek tersebut membidik segmen generasi muda untuk mau berkunjung ke museum karena mereka akan mendapatkan pengalaman baru.

Dengan adanya pusat peragaan iptek tersebut dapat memberikan warna baru dan meningkatkan kunjungan ke Museum Adityawarman, ujar dia

Ia menargetkan pada 2019 pendapatan asli daerah dari tiket pengunjung sebesar Rp160 juta.

Selain itu pada 2019 kami mendapatkan alokasi dana khusus dari pusat senilai Rp1,8 miliar yang akan digunakan untuk perawatan, aktraksi dan publikasi, kata dia

Tidak hanya itu kami juga berencana mengangkat sejumlah aktraksi seperi pagelaran komedi tunggal dengan bahasa minang, ujar dia.

Saat ini tercatat Museum Adityawarwan memiliki 6.217 koleksi terdiri atas beragam kategori meliputi geologika atau geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika atau heraldika, filolo≠gika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.

Pengelola Museum Adityawarman Padang juga mengimbau masyarakat yang memiliki koleksi benda yang unik dan antik untuk dapat menghibahkannya ke museum.

"Kami akan rawat dan pemberi koleksi akan mendapatkan sertifikat," ujarnya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat khususnya dunia pendidikan untuk memanfaatkan keberadaan museum dengan mengadakan beragam aktivitas.

Sebelumnya Kepala Balitbang Sumbar Reti Wafda menyampaikan pendirian pusat peragaan iptek dapat menjadi salah satu pilihan wisata berbasis edukasi di Sumbar.

Sejalan dengan itu Kepala Divisi Program Pusat Peragaan Iptek Kemenristek Dikti Putu Lia Suryaningsih mengatakan pusat peragaan iptek yang ada di Sumbar merupakan yang ke-24 di Tanah Air. (*)