Tour de Singkarak 2019 butuh penyegaran agar tidak stagnan

id TdS,Mandeh,Balap

Tour de Singkarak 2019 butuh penyegaran agar tidak stagnan

Sejumlah siswa sekolah dasar mengibar-mengibarkan bendera untuk memberikan semangat pada pebalap yang melintas di Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/11/2018). Pada etape ke enam Tour de Singkarak 2018 menempuh jarak 105 kilo meter, yang mulai dari Kota Solok Menuju Kota Payukumbuh. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/pd.) (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/pd./)

Padang (ANTARA) - Tour de Singkarak ke-10 yang akan digelar 2-10 November 2019 butuh penyegaran baik jalur maupun kreatifitas kesenian pendukung agar tidak membosankan bagi masyarakat.

"Kegiatan ini sebenarnya memiliki dampak sangat bagus untuk memperkenalkan pariwisata Sumbar. Namun memang butuh kreativitas untuk penyegaran," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian di Padang, Sabtu.

Penyegaran itu bisa berupa jalur etape maupun kegiatan pendukung pelaksanaan yang biasanya dimeriahkan dengan kesenian dan permainan anak nagari.

Bisa juga penataan mekanisme buka-tutup jalan sehingga tidak dikeluhkan oleh para pengguna jalan yang akan melewati jalur balapan.

Buka-tutup jalan merupakan hal yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Sumbar saat pelaksanaan TdS karena dinilai agak "keterlaluan".

Saat pebalap masih jauh, jalan sudah ditutup total hingga masyarakat harus menunggu cukup lama untuk bisa melewati jalan tersebut.

Lini massa di media sosial akan dipenuhi keluhan, ungkapan satire bahkan umpatan, terutama bagi mereka yang terimbas penutupan jalan.

Selain itu masyarakat yang menonton cenderung menurun, tidak terlalu antusias seperti pelaksanaan TdS pada masa-masa awal.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dalam beberapa pertemuan menyebut Tour de Singkarak adalah harga diri Sumbar yang tidak boleh terhenti pelaksanaannya meski tidak ada lagi dukungan pendanaan dari pusat seperti dulu.

Provinsi dan kabupaten/kota harus maksimal memberikan dukungan anggaran dan kegiatan pendukung agar Tour de Singkarak terus menjadi even internasional dari Ranah Minang.

Pada TdS 2019 kemungkinan akan ada penyegaran dari segi jalur etape yang bisa saja melibatkan kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

Jalur Kawasan Mandeh yang eksotis juga akan turut disurvei tim untuk menentukan kelaikan untuk masuk dalam jalur balapan.