Taman Sains Pertanian di Sukarami akan dikembangkan jadi wisata edukasi

id Taman Sains Pertanian

Taman Sains Pertanian di Sukarami akan dikembangkan   jadi wisata edukasi

Kepala BPTP Sumbar, Dr.Jevky Hendra M,S (paling kiri memakai baju bergaris), Wali Kota Padang Mahyeldi (tengah memakai batik hitam), dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Litbang, Dr. Ir. Fadjry Djufry M,Si meninjau Taman Sains Pertanian di Sukarami, Sabtu. (Antara/ Tri Asmaini).

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat akan mengembangkan Taman Sains Pertanian (TSP) sebagai tempat wisata edukasi (eduwisata) bagi masyarakat dan pelajar di daerah setempat.

"TSP selain ada inovasi-inovasi teknologi pertanian, juga ada budidaya pertanian, kami juga akan menjadikan sebagai eduwisata atau wisata edukasi bagi pelajar dan anak-anak yang tertarik dengan pertanian dan perternakan," kata Kepala BPTP Sumbar Jevky Hendra di Sukarami, Sabtu pada peresmian Taman Sains Pertanian Sukarami, Kabupaten Solok yang dibangun sejak 2016.

Menurutnya berbagai teknologi dalam penanaman buah seperti alpukat, pisang, jeruk, jagung, sayur-sayuran dan tanaman perkebunan seperti kopi yang dikembangkan di TSP menjadi percontohan bagi petani, pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa dalam mengetahui pertanian.

Apalagi pertanian diintegrasikan dengan perternakan sapi yang dalam praktiknya sapi memakan pakan dari limbah jagung yang telah diolah dan kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik tanaman.

Pemerintah Kabupaten Solok juga membantu dua ekor kuda untuk membawa pengunjung mengelilingi TSP seluas 98 hektare tersebut.

Ia menyebutkan dalam empat bulan ini sudah ada 10.000 kunjungan dari berbagai daerah seperti Jambi, Riau, Bengkulu dan sekitar Sumbar.

Dengan pengembangan Taman Sains Pertanian sebagai wisata edukasi, tentunya diharapkan menarik minat pelajar, dan masyarakat sekitar Sumbar dan provinsi lainnya untuk berkunjung ke TSP Sukarami untuk belajar dan berinovasi tentang pertanian.

Pada 2019, pihaknya berusaha bagaimana untuk mengembangkan TSP menjadi mandiri, memiliki usaha, sehingga tidak bergantung pada anggaran APBN.

"Kami mencoba bekerja sama dengan pemerintah di daerah dan pihak swasta untuk mengembangkan TSP lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Litbang, Fadjry Djufry mengatakan program untuk wisata edukasi menjadi contoh yang baik bagi Taman Sains Pertanian lainnya di Indonesia.

"Sinergi yang dilakukan BPTP Sumbar dengan Pemda setempat sangat baik dan diharapkan bisa dicontoh daerah lain," ujarnya.

Taman Sains Pertanian hanya ada 10 di seluruh Indonesia. Jadi, TSP Sukarami hendaknya menjadi percontohan pengembangan pengembangan teknologi pertanian bagi daerah lain.

Metode dan inovasi teknologi pertanian di TSP ini nantinya akan dicontoh petani setempat dan sekitar Sumbar, pelaku usaha pertanian lain.

Ia menjelaskan apalagi di Taman Sains Pertanian Sukarami ini selain teknologi pertanian, ada perternakan sapi, ada hortikulturanya, dan melibatkan pelaku usaha. Sehingga tidak hanya hasil mentah saja yang dijual, tapi ada produk lanjutannya yang diolah pelaku usaha.

"Sehingga dari hulu ke hilir sudah bisa dihasilkan disini," sebutnya.

***1***