Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menyayangkan adanya oknum warga mencuri dan merusak alat pendeteksi gempa dan tsunami atau early warning system (EWS) di sejumlah lokasi
"Ada tiga EWS yang rusak dan tidak berfungsi saat ini karena sejumlah peralatan alat tersebut diduga dicuri oleh masyarakat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan di Pasaman Barat ada enam AWS yang terpasang di wilayah pantai barat di Sasak, Pulau Panjang, Maligi, Mandiangin, Sikabau Air Bangis.
Tiga diantaranya tidak berfungsi karena rusak dan ada peralatan yang dicuri oknum masyarakat.
Tiga AWS yang tidak berfungsi itu yakni di Sasak karena akinya dicuri orang. Kemudian dua lagi di Mandiangin dan Air Bangis juga ada peralatannya yang hilang.
Terhadap yang tidak berfungsi itu, pihaknya akan memperbaiki dan melengkapi peralatannya pada 2019 ini. Dengan harapan agar tidak dicuri lagi.
"Sudah berulang kali kami ganti namun tetap hilang peralatan yang diganti. Tahun ini telah kami anggarkan untuk perbaikannya," ujarnya.
Menurutnya AWS sangat penting artinya bagi masyarakat yang bersomisili di tepi pantai karena dengan adanya alat peringatan itu bisa memperingatkan masyarakat bahwa sedang ada bencana.
"Alat itu merupakan peringatan dini bagi masyarakat sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan," sebutnya.
Kemudian pihaknya juga mengharapkan adanya pembangunan shelter di sejumlah titik lokasi pantai yang ada.
Sebab, wilayah pesisir pantai Pasaman Barat pada umumnya sangat terbuka dan dataran rendah. Tidak memiliki daerah perbukitan dan pegunungan.
"Hanya ada satu bukit di Air Bangis yang bisa dijadikan tempat evakuasi warga. Tempat lainnya tidak ada," sebutnya.
Pihaknya juga telah mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi agar dibangunkan shelter.
"Mudah-mudahan dapat terlaksana karena jika mengharapkan dana APBD tidak sanggup karena makan biaya yang cukup besar," tegasnya.
Ia juga terus memberikan edukasi kepada semua lapisan masyarakat yang berdomisili di tepi pantai agar tetap waspada bencana karena bencana alam tidak bisa dipredikai kapan datangnya.
"Pasaman Barat merupakan salah satu daerah rawan bencana. Masyarakat harus tetap waspada karena bencana bisa datang kapan saja," ujarnya. (*)
Berita Terkait
BPBD Sumbar ingatkan daerah potensi bencana hidrometeorologi
Rabu, 17 April 2024 18:35 Wib
BPBD Kota Solok masih bersihkan material longsor gunakan alat berat
Minggu, 14 April 2024 16:25 Wib
BPBD Solok dirikan pos keamanan antisipasi bencana saat libur Lebaran
Jumat, 12 April 2024 20:23 Wib
Pemkab Agam kerahkan enam perahu di objek wisata selama libur Idul Fitri
Jumat, 12 April 2024 13:44 Wib
Pemkab Solok turunkan alat berat bersihkan material longsor
Selasa, 9 April 2024 12:30 Wib
BPBD Agam: 13 kecamatan rawan bencana alam
Senin, 8 April 2024 13:02 Wib
BPBD Pasaman Barat turunkan dua perahu karet bantu korban banjir
Kamis, 4 April 2024 2:36 Wib
BPBD Bukittinggi ungkap 697 warga terdampak banjir
Rabu, 3 April 2024 15:55 Wib