Alam Sumbar indah, sayang sampah mengotori objek wisata, kata pengamat

id Sari Lenggogeni

Alam Sumbar indah, sayang sampah mengotori objek wisata, kata pengamat

Sari Lenggogeni. (ANTARA SUMBAR/Dokumen Pribadi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pengamat Pariwisata dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sari Lenggogeni mengatakan sampah menjadi masalah utama pariwisata di Sumbar, dan hal ini harus dibenahi secara berkelanjutan.

"Menurut pengakuan para atlet sepeda Tour de Singkarak 2017 ketika ditanya, mereka mengakui alam Sumbar indah, namun sampah mengotori objek wsiata," katanya di Padang, Senin.

Menurut dia pemerintah dalam hal ini harus bersikap agar persoalan sampah dapat dikelola dengan baik terutama di lokasi-lokasi wisata.

Ia mencontohkan di Kota Padang, kota tersebut memiliki Perda tentang sampah dan sanksi bagi warga yang membuang sampah sembarangan berupa tindak pidana ringan dengan denda Rp5 juta atau kurungan selama tiga bulan.

"Namun penerapan perda ini tidak berjalan sehingga masyarakat dengan leluasa membuang sampah mereka. Hal ini karena tidak ada sistem yang dapat membendung orang membuang sampah sembarangan," ujarnya.

Salah satu destinasi wisata baru di Kota Padang yakni Masjid Raya Sumbar. Saat ini tidak luput dari sampah bahkan di dalam kolam ada banyak sampah.

Menurut dia untuk pengelolaan kebersihan yang bertanggung jawab adalah pemerintah dan sumber sampah itu sendiri adalah masyarakat dan wisatawan.

Perlu dilakukan edukasi wisatawan untuk menimbulkan kesadaran mereka agar membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan.

Kemudian penegakan fungsi hukum dan fungsi sosial dihidupkan kembali sehingga orang tidak lagi membuang sampah sembarangan. Salah satunya dengan penegakan perda sampah dan membangun kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.

"Kita dapat memulai edukasi sampah ini dari pendidikan dini, anak-anak diajarkan hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Tanamkan dengan membuang sampah pada tembatnya merupakan suatu kebanggaan dan membuang sampah sembarangan seperti kehilangan harga diri," kata dia.

Ia mengatakan berapa potensi uang yang hilang akibat persoalan sampah ini, sewaktu wisatawan datang ke Sumbar dan menikmati alamnya mereka terganggu oleh sampah.

"Kedatangan mereka cuma sekali dan enggan untuk datang kembali. Padahal apabila lokasi wisata bersih dan nyaman akan membuka peluang ekonomi masyarakat dan tentunya berdampak pada pendapatan daerah," katanya. (*)