Wabup Pasaman Barat Kunjungi Air Terjun Lenggogeni Untuk Dikembangkan

id wabup

Wabup Pasaman Barat Kunjungi Air Terjun Lenggogeni Untuk Dikembangkan

Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto, Kepala Dinas Pariwisata, Armen dan rombongan saat mengunjungi air terjun Siburai-Burai Lenggogeni untuk dikembangkan kedepannya, Sabtu (22/7) (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Wakil Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Yulianto kunjungi objek wisata air terjun Siburai-Burai Lenggogeni Talang Kuning Pinaga Kecamatan Pasaman, Sabtu (22/7).

"Luar biasa potensi air terjun ini. Jika dikelola dengan baik maka akan mendatangkan aset bagi daerah," katanya usai melihat air terjun Siburai-Burai Lenggogeni, Sabtu.

Ia mengatakan tujuan diadakan kunjungan ini adalah guna melihat langsung objek wsata tersembunyi yang pembangunan perlu dikeroyok secara bersama.

"Pengembangan wisata tidak bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata saja tetapi harus secara bersama-sama. Sehingga didapatkan destinasi yang refresentatif yang akhirnya mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujarnya.

Selain itu juga akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya. Terpenting sekali adalah adanya kesadaran masyarakat memajukan wisata.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat, Armen menyatakan objek wisata air terjun Siburai-Burai Lenggogeni sangat potensial untuk dikembangkan karena memikiki keindahan alam yang indah.

Air terjun itu merupakan perpaduan antara panorama perbukitan, lembah, hutan, dan goa dengan hawa sejuk menyegarkan.

Ia menjelaskan untuk sampai ke objek wisata itu dari Simpang Empat berjarak sekitar 15 kilometer naik kendaraan roda empat. Setelah itu ditempuh dengan jalan kaki menyisiri sungai sepanjanh 500 meter.

"Objek wisata ini cukup potensial dikembangkan namun masih terbatas dari akses transportasi. Kami berharap untuk jalan nantinya bisa dianggarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum pada 2018 nanti," harapnya.

Kunjungan Wakil Bupati itu juga didampingi jajaran Dinas Pariwisata, Dinas PU, kelompok sadar wisata, serta masyarakat setempat. (*)