Rayakan HUT ke 34, RSIA Lenggogeni sediakan lima layanan gratis

id berita padang, berita sumbar, RSIA lenggogeni

Rayakan HUT ke 34, RSIA Lenggogeni sediakan lima layanan gratis

Pemotongan tumpeng pada peringatan RSIA Lenggogeni Padang ke -34. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang (ANTARA) - Dalam rangka memperingati HUT ke-34 Rumah Sakit Ibu dan Anak Lenggogeni Padang menggelar lima layanan gratis seputar ibu dan anak sebagai bagian dari upaya meningkatkan taraf dan kesehatan ibu dan anak.

Direktur RSIA Lenggogeni, Lazuardi di Padang, Sabtu menyampaikan layanan ini juga sebagai sarana edukasi dan sosialisasi kepada warga Padang terkait dengan keberadaan RSIA Lenggogeni.

Lima layanan gratis tersebut yaitu konsultasi promil, skrining kanker, konsultasi dan USG, metode laktasi, skrining pranikah dan antenatal care yang diberikan kepada masyarakat umum.

Ia menyampaikan selama ini RSIA Lenggogeni telah menyediakan layanan rawat inap dan rawat jalan melayani ibu dan anak.

"Kami punya fasilitas nicu untuk kegawatdaruratan bayi," ujarnya.

Selain itu RSIA Lenggogeni juga memiliki 34 tempat tidur mulai dari kelas 3,2, 1 dan VIP dengan tenaga medis 52 orang mulai dari klinis, non klinis dan administratif.

Ke depan pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada fasilitas kesehatan di Kecamatan Padang Barat bahwa RSIA Lenggogeni juga bisa menjadi rujukan.

"Kami juga ingin berpartisipasi dalam program penurunan angka kematian ibu dan anak," kata dia.

Terkait dengan kerjasama dengan BPJS Kesehatan saat ini pihaknya tengah menunggu penandatanganan.

Sementara owner RSIA Lenggogeni Dr Bobby Indra Utama menyampaikan ke depan pihaknya akan terus mengembangkan RSIA Lenggogeni mulai dari OKA hingga ruang rawatan.

"Kami juga ingin berpartisipasi menekan angka kematian ibu dan anak, di Padang nicu terbatas jumlahnya mudah-mudahan fasilitas yang ada di sini bisa membantu penanganan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir," katanya.

Sejalan dengan itu Ketua Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Sumbar dr Dovy Djanas mengatakan saat ini angka kematian ibu dan anak terbilang tinggi.

"Salah satu yang perlu dipersiapkan untuk menekannya adalah mempersiapkan infrastruktur kesehatan yang memadai," ujarnya,