Peningkatan Populasi Kerbau Pesisir Selatan Terkendala Lahan

id kerbau

Peningkatan Populasi Kerbau Pesisir Selatan Terkendala Lahan

Iluustrasi populasi kerbau. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww/18.

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyebutkan peningkatan populasi kerbau pada daerah setempat tidak maksimal karena kekurangan lahan gembala dan juga karena tidak maksimalnya proses kawin secara alami akibat kekurangan pejantan.

"Populasi kerbau di Pesisir Selatan pada 2016 tercatat sebanyak 8.430 ekor dan tersebar di seluruh kecamatan kecuali Bayang Utara," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hazrita di Painan, Senin.

Ia menambahkan dari 2012 hingga 2016 peningkatan populasi kerbau terbanyak hanya terjadi pada 2015 ke 2016, yang waktu itu terjadi peningkatan 159 ekor.

Sementara dari 2012 ke 2013 peningkatan populasi hanya 87 ekor dari 8.031 ekor menjadi 8.118, berikutnya, dari 2013 ke 2014 peningkatan hanya 86 ekor dari 8.118 ekor menjadi 8.204 ekor.

"Idealnya peningkatan populasi sebanyak 0,88 persen dari total populasi per tahunnya," katanya lagi.

Terkait kekurangan lahan gembala, pihaknya menyebutkan hal tersebut memang tidak bisa dihindari karena menyangkut kebutuhan masyarakat.

"Jika di perbukitan masyarakat saat ini sedang gencar-gencarnya membuka areal untuk berladang gambir sementara di dataran sedang gencar-gencarnya menanam kelapa sawit dan hal ini memang tidak bisa dihindarkan," sebutnya.

Menyikapi kekurangan pejantan, pihaknya berupaya memaksimalkan sosialisasi program kawin suntik kepada para peternak dengan harapan program tersebut mampu memaksimalkan peningkatan pupulasi kerbau.

"Memang agak sulit meyakinkan program ini karena masyarakat beranggapan kawin suntik hanya lazim terhadap sapi betina bukan kerbau betina, namun berkat kegigihan tenaga inseminator peternak di Kecamatan Ranah Pesisir dan Koto XI Tarusan mulai membuka diri terkait hal itu," ungkapnya.

Ia menyebutkan bibit kerbau yang akan disuntikkan merupakan bibit berkualitas yang didatangkan dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) Tuah Sakato, Sumatera Barat.

"Mudah-mudahan kedepan banyak peternak yang mau memperbanyak hewan peliharaannya melalui program IB," ujarnya.***