Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Konsul Jenderal RI Jeddah menyatakan semua penyedia jasa katering untuk jamaah yang telah menandatangani kontrak, wajib menggunakan produk-produk masakan asal Indonesia.
Pernyataan kepastian parusahaan katering haji menggunakan produk Indonesia itu disampaikan Konsul Jenderal RI Jeddah di sela-sela temu pengusaha Ahad malam (8/7) di Wisma Konjen RI, kata Konsul Promosi Perdagangan Konjen RI Jeddah, Gunawan, Rabu.
"Ini amanat pemerintah pusat agar penyelenggaraan ibadah haji bisa membawa dampak pada peningkatan ekspor produk non-migas Indonesia ke Arab Saudi," ucap Konjen di hadapan para pengusaha yang hadir.
Ambisi pemerintah Indonesia agar pelaksanaan kegiatan ibadah haji tahun 2018 memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekspor non-migas ke Arab Saudi sudah mulai kelihatan.
Terhitung mulai tahun ini katering bagi jamaah diwajibkan menghadirkan cita rasa nusantara bagi menu makanan yang disajikan untuk jamaah.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Ekonomi dan Perdangangan KJRI Jeddah adalah dalam rangka koordinasi dengan para importir makanan dan minuman di Arab Saudi untuk mastikan keamanan pasokan makanan dan minuman bagi jamaah haji tahun ini.
Pada kesempatan tersebut hadir tujuh perwakilan perusahaan importir produk Indonesia yang terdiri atas Muhammad Bawazer For Trading (MBT), Said Bawazir Trading Company (SBTC), Mizanain Trading and Marketing (MTM), Annakla, Sami Alkhatiri Est, Arroqib Est dan AlGhammad Trading Est.
"Koordinasi dengan para importir ini penting untuk memastikan agar katering haji pada tahun ini menggunakan produk-produk Indonesia," kata Gunawan, Konsul Promosi Perdagangan.
KJRI Jeddah tahun ini telah melakukan berbagai upaya guna meningkatkan ekspor non-migas ke Arab Saudi. Salah satunya adalah melalui pasokan produk produk Indonesia untuk kebutuhan haji dan umrah.
Tahun-tahun berikutnya, sambung Konjen, KJRI tidak hanya mendorong produk makanan dan minuman, tapi juga kebutuhan yang terkait akomodasi dan transportasi juga akan diupayakan menggunakan produk Indonesia.
Mohammad Bawazer, Wakil Manajemen dari Muhammad Bawazer For Trading, mengapresiasi dukungan Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah bagi importir produk Indonesia untuk ikut berperan dalam pelaksanaan kegiatan Haji 2018.
"Kami telah mempersiapkan 4 sampai 5 bulan sebelum pelaksanaan haji untuk mengatur sistem supplai logistik di wilayah Jeddah, Madinah dan Makkah," ujar Bawazer.
Sementara itu, Abdul Halim dan Hasan Doldaum, perwakilan dari perusahaan Sami Alkhatiri, meminta KJRI sekiranya lebih awal lagi menyampaikan daftar menu yang dibutuhkan oleh Jemaah, agar importir dapat menyiapkan pasokan produk yang diminta oleh pihak katering.
Ke depan Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah berencana menggelar temu bisnis antara importir dan pengusaha katering, pengusaha bidang perhotelan dan transportasi, di samping juga pameran khusus yang akan diselenggarakan di Balai Nusantara KJRI Jeddah. (*)