Pemerintah nagari di Padang Pariaman diminta sediakan operator website

id Suhatri Bur

Pemerintah nagari di Padang Pariaman diminta sediakan operator website

Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur (kiri). (Antara Sumbar/Aadiaat MS)

Anggaran untuk nagari sekarang kan banyak. Mulai dari dana nagari yang berasal dari pemerintah kabupaten dan dana desa dari pemerintah pusat
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Bupati (Wabup) Padang Pariaman, Sumatera Barat, Suhatri Bur meminta pemerintah nagari menyediakan operator untuk website milik pemerintahan terendah itu dengan menggunakan anggaran dana desa.

"Anggaran untuk nagari sekarang kan banyak. Mulai dari dana nagari yang berasal dari pemerintah kabupaten dan dana desa dari pemerintah pusat," kata dia di Parit Malintang, Selasa.

Ia mengatakan dana tersebut dapat digunakan untuk peningkatan sumber daya manusia di antaranya yaitu untuk pelatihan operator website nagari.

Menurutnya dengan adanya pelatihan dan pengadaan operator website nagari maka tidak saja mempermudah promosi potensi daerah dan penyebaran informasi namun juga mendukung smart city atau kabupaten/kota pintar dan diterapkannya e-government di kabupaten itu.

Oleh karena itu, lanjutnya pemerintah nagari harus menganggarkan dana untuk pelatihan dan pengadaan operator website karena perannya penting dalam menciptakan pelayanan yang baik dan promosi.

"Manfaatkan dana besar yang dikucurkan," ujarnya.

Ia meyakini pemerintah nagari dapat meanggarkan dana untuk pelatihan dan pengadaan operator tersebut apalagi hal itu dapat menjadi salah satu cara agar serapan anggaran bisa lebih besar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Padang Pariaman, Erman mengatakan hingga saat ini belum ada nagari yang menganggarkan dananya untuk operator website.

"Namun kita sekarang sedang membahas dengan pemerintah nagari," uja dia.

Ia menjelaskan pembahasan tersebut juga menyangkut biaya yang digunakan untuk pelatihan serta gaji operator website nagari.

Ia menyebutkan saat ini jumlah dana desa yang diperoleh kabupaten itu mencapai Rp81,3 miliar untuk 103 nagari atau Rp700 sampai Rp800 per nagari.

Ia berharap dengan adanya alokasi anggaran untuk operator tersebut maka promosi daerah akan maksimal baik dari untuk pariwisata maupun pengembangan pelaku industri kecil menengah.(*)