Jakarta, (Antara Sumbar) - Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syarifuddin menilai surat utang atau obligasi daerah (municipal bond) ibarat "pisau bermata dua" bagi pemerintah daerah.
"Obligasi daerah bagai pisau bermata dua, kalau digunakan dengan bijak dapat meningkatkan kemampuan daerah. Tapi kalau digunakan tidak sesuai tujuan awal maka akan membahayakan dan bisa menimbulkan krisis keuangan daerah," ujar Syarifuddin saat peluncuran peraturan mengenai obligasi daerah, obligasi keuangan berkelanjutan atau obligasi hijau (green bonds), dan percepatan proses bisnis (e-registration) oleh OJK di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat.
Menurut Syarifuddin, untuk menerbitkan obligasi daerah, pemerintah daerah sebelumnya harus mampu mengelola APBD secara akuntabel dan transparan. Ia juga menyebutkan, melalui obligasi daerah investasi di daerah dapat ditingkatkan sehingga diharapkan dapat memberikan efek ganda (multiplier effects) yang lebih besar.
"Disamping itu, obligasi daerah merupakan pinjaman daerah, bukan pinjaman kepala daerah. Obligasi daerah merupakan jangka panjang dan dapat melampaui masa jabatan pemda," katanya.
Sebagai pinjaman jangka panjang, lanjut Syarifuddin, obligasi daerah menimbulkan kewajiban pinjaman dan bunga utang kepada masyarakat. Oleh karena itu, obligasi daerah perlu dilakukan secara cermat dan penuh kehati-hatian agar obligasi daerah bisa jadi pembiayaan pembangunan, justru bukan menimbulkan persoalan di masa mendatang setelah diterbitkan.
"Secara berkesinambungan, setelah diterbitkan, obligasi perlu mendapat pertimbangan dari Kemendagri dan persetujuan dari Kemenkeu dan OJK," ujar Syarifuddin.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan baru saja mengeluarkan beberapa Peraturan OJK (POJK) guna mendukung dan mendorong program pemerintah, terutama di bidang pembangunan Infrastruktur di daerah melalui peraturan mengenai obligasi daerah, green bonds, dan e-registration.
Penerbitan ketentuan-ketentuan di atas dimaksudkan untuk semakin mempermudah Pemda dalam menerbitkan obligasi daerah, memperkuat implementasi keuangan berkelanjutan, dan mempercepat proses layanan kepada pemangku kepentingan. (*)
Berita Terkait
Kemendagri sambut positif kinerja Pj.Wako Pariaman
Selasa, 30 April 2024 15:28 Wib
Mantan Pj Wali Kota Sawahlunto Zefnihan berterima kasih kepada Kemendagri
Jumat, 26 April 2024 8:59 Wib
Pemprov Sumbar berdalih tidak laporkan ke Kemendagri, ini tanggapan Pemkab Solok
Kamis, 21 Maret 2024 15:17 Wib
Pemprov Sumbar Bantah Informasi yang Menyebut Gubernur Mahyeldi Melaporkan Bupati Solok ke Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 21:15 Wib
Kemendagri: Rakornas Satpol PP untuk cari solusi bersama
Minggu, 3 Maret 2024 5:30 Wib
Pemkot Pariaman kembali raih penghargaan Kota Terinovatif dari Kemendagri
Rabu, 13 Desember 2023 16:46 Wib
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tanah Datar raih penghargaan Dukcapil Prima Award dari Kemendagri
Rabu, 25 Oktober 2023 11:28 Wib
Pasaman Barat akan patuhi edaran Kemendagri terkait anggaran Pilkada
Jumat, 13 Oktober 2023 11:47 Wib