Padang- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari kembali
menerima penghargaan bergengsi "Infobank Awards 2017" dengan predikat
sangat bagus dalam penilaian kinerja keuangan tahun 2016 untuk bank
dengan aset Rp10 hingga Rp25 triliun.
Penghargaan diserahkan
direktur Infobank Institute Rulli Ferdian pada Direktur Keuangan Bank
Nagari M. Irsyad saat malam "22th Infobank Awards 2017" di Hotel Westin,
Nusa Dua, Bali, Kamis (10/8).
Penghargaan tersebut diberikan
berdasarkan penilaian stabilitas dan kemampuan meningkatkan kinerja
keuangan bank yang dilakukan oleh biro riset dan penelitian majalah
Infobank pada tahun 2016.
"Tahun lalu kita juga dapat, sekarang
dapat lagi. Penilaiannya dilakukan selama tahun 2016, mulai dari
Januari-Desember 2016", ujar kepala divisi Sekretaris Perusahaan Mardiah
Muluk yang juga ikut menjemput penghargaan tersebut.
Kajian
rating yang dilakukan Biro Riset Infobank didasarkan pada tujuh
kriteria. Yakni (1) Profil Resiko, (2) Good Corporate Governance (GCG),
(3) permodalan, yaitu capital adequacy ratio (CAR) dan pertumbuhan modal
inti.
Lalu (4) kualitas aset, yaitu NPL (kredit macet) dan
pertumbuhan kredit yang diberikan. Kemudian (5) rentabilitas, yaitu
return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan pertumbuhan
laba tahun berjalan.
Lalu
(6) Likuiditas, yaitu loan to deposit ratio (LDR), pertumbuhan dana
pihak ketiga (DPK),dan dana murah dibandingkan dengan DPK serta (7)
efisiensi, yaitu beban operasional dibandingkan dengan pendapatan
operasional (BOPO) dan NIM.
Dikatakan Mardiah, per Desember 2016,
aset Bank Nagari tercatat sebesar Rp 20,6 Trilyun, sedangkan pada
triwulan II/2017 atau juni 2017 aset sudah mencapai Rp22,271 triliun.
Sementara
itu pembiayaan atau kredit di kucurkan pada 2016 sebesar Rp15,361
Trilyun, sedangkan hingga triwulan II/2017 atau 30 juni 2017, Bank
Nagari sudah menyalurkan kredit sebesar
Rp15,687 Trilyun.
Lainnya
dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun per Desember 2016 adalah
sebesar Rp15,669 Trilyun, sedangkan hingga 30 juni 2017 DPK sudah
bertambah hingga mencapai Rp 17,172 triliun.
Sementara itu rasio
NPL atau kredit bermasalah posisi Desember 2016 sebesar 3,07 %,
sedangkan posisi 30 juni 2017, rasio NPL sebesar 3,32 %. Meski naik,
namun demikian masih berada di bawah ambang batas toleransi 5 % yang
ditetapkan Bank Indonesia (BI).
Sedangkan loan to deposit ratio
per Desember 2016 sebesar 98,02 persen. LDR artinya dana yang dihimpun,
bisa disalurkan kembali hampir semuanya dalam bentuk pembiayaan atau
kredit.
Lainnya adalah return on of asset (ROA) tahun 2016
sebesar 2,19 persen. ini adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Idealnya angkanya 2 persen, namun 1
persen juga sudah berlaba.
Selanjutnya
rasio BOPO sebesar 81,75 persen per desember 2016.
http://sumbar.antaranews.com/image/2017/08/small/20170822Direkur_keuangan_Bank_Nagari_M._Irsyad.jpg
BOPO adalah rasio dalam mengukur tingkat efisiensi dan juga kemampuan
bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Idealnya dibawah 80
persen.
Sedangkan pencapaian laba bersih pada Desember 2016
tercatat Rp 340,705 miliar. Hingga 30 Juni 2017 pencapaian laba sebesar
Rp 157,233 miliar. Sedangkan target pencapaian laba pada 2017
sebesar Rp 377,422 miliar.(Adv)
Berita Terkait
Nagari Jawi-Jawi Solok ikut penilaian kampung KB tingkat nasional
Rabu, 1 Mei 2024 17:37 Wib
Wako Bukittinggi resmikan Alek Nagari Bantodarano ke-28
Minggu, 28 April 2024 14:17 Wib
Kejaksaan tetapkan tersangka kasus korupsi dana Nagari di Dhamasraya
Jumat, 26 April 2024 0:42 Wib
Kemenkumham Sumbar seleksi 52 Wali Nagari ikuti PJA 2024
Kamis, 25 April 2024 15:59 Wib
Kejari Pasaman Barat ingatkan wali nagari jangan selewengkan dana
Minggu, 21 April 2024 11:48 Wib
Festival durian upaya Solok Selatan majukan UMKM
Sabtu, 20 April 2024 13:58 Wib
Kejari Pasaman Barat tangkap mantan wali nagari Katiagan
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
Promo Idul Fitri1445 H Bank Nagari berlanjut", dapatkan Cash Bank khusus pinjaman ASN, PNS, PPPK dan pensiunan
Rabu, 17 April 2024 14:23 Wib