Campi, (Antara Sumbar) - Cahaya matahari Kamis siang memperlihatkan kerusakan luas di Italia Tengah setelah sejumlah gempa kuat menggoyang sepanjang malam sebelumnya hingga menyebabkan kepanikan dan ketakutan di kalangan warga.
Pasalnya, rangkaian gempa tersebut terjadi setelah dua bulan lalu gempa mengguncang wilayah sekitarnya dan menewaskan ratusan orang.
Badan Perlindungan Sipil Italia menyatakan tidak ada korban tewas dalam kejadian kali ini, namun puluhan orang dilaporkan mengalami cedera ringan dan sekitar empat orang lainnya mengalami cedera serius.
Banyak warga kota Campi, yang berpenduduk sekitar 200 orang, tidur di mobil mereka setelah gempa susulan mengguncang daerah Umbria, Marche dan Lazio sepanjang malam.
Pada 24 Agustus lalu, gempa bumi yang terjadi di area yang sama, membunuh hampir 300 orang dan menghancurkan beberapa kota.
"Saya tidak bisa menghilangkan rasa takut," kata Mauro Viola (64) yang mengatakan ia tidak tidur dan menghabiskan malam di luar.
Kepolisian setempat telah memblokir jalan ke rumah dia dengan bangku taman dan Viola mengatakan sebuah kapel di luar rumahnya juga telah runtuh.
Tiga gempa, yang masing-masing terpisah setiap dua jam, telah menghancurkan beberapa bangunan, termasuk sebuah gereja dari akhir abad 14 di Campi, San Salvatore a Campi di Norcia. Bagian depan gereja dengan jendela bermotif mawar itu telah berubah menjadi puing.
Gempa tersebut kemungkinan akibat jeda dari aktivitas seismik pada Augustus, kata peneliti dari Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia, Massimiliano Coco, kepada surat kabar Corriere della Sera.
Guncangan pertama berkekuatan 5,4 skala Richter, menyebabkan banyak orang meninggalkan rumah mereka dan yang kedua lebih kuat, sekitar 6,1 skala Richter. Lalu, sebuah gempa susulan berkekuatan 4,9 skala Richter terjadi beberapa jam setelah itu dan diikuti puluhan lainnya dengan kekuatan lebih lemah.
Tim penyelamat menyiapkan sekitar 50 tempat tidur di sebuah bangunan tahan gempa yang diperuntukan bagi orang-orang yang tidak bisa tidur di rumah mereka.
"Guncang pertama merusak bangunan-bangunan dan yang kedua menyebabkan keruntuhan," kata petugas pemadam kebakaran Rosario Meduri.
Ia datang dari Italia selatan sebelum gempa pada Rabu kemarin,
untuk membantu mengamankan struktur yang rusak akibat gempa Agustus lalu yang menghantam sekitar 50 km ke arah selatan Italia.
Sementara batu-batu besar yang jatuh ke bawah lembah belum dibersihkan dari jalanan, di seluruh daerah muncul kelegaan karena tidak ada korban jiwa.
Fakta bahwa gempa pertama lebih lemah daripada yang kedua mungkin menolong menyelamatkan nyawa penduduk karena sebagian besar warga telah meninggalkan rumah mereka, kata Menteri Dalam Negeri Angelino Alfano dalam siaran radio pemerintah.
Dia juga mengatakan bahwa usulan pemerintah untuk menutupi kerugian dari gempa Agustus lalu yang telah diusulkan ke parlemen, bisa ditambah dengan mencakup bencana terbaru saat ini. (*)
Berita Terkait
BPBD: Belum ada info dampak gempa M4,6 yang berpusat di Sukabumi
Selasa, 21 Mei 2024 4:51 Wib
Gempa magnitudo 5,3 guncang Malang
Selasa, 21 Mei 2024 4:50 Wib
Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan rehabilitasi rumah terdampak gempa
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib
Pemkab: Penanganan rumah terdampak gempa Pasaman Barat 77,64 persen
Selasa, 14 Mei 2024 16:19 Wib
Progres penanganan rumah terdampak gempa di Pasbar, 77, 64 persen telah di tuntaskan
Selasa, 14 Mei 2024 15:46 Wib
BMKG: Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Sumbar seminggu ke depan
Senin, 13 Mei 2024 19:43 Wib
BMKG: Rentetan getaran gempa perbesar kerawanan longsor di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 13:18 Wib
Kota Mataram diguncang gempa 5,2 Magnitudo
Rabu, 8 Mei 2024 6:48 Wib