Progres penanganan rumah terdampak gempa di Pasbar, 77, 64 persen telah di tuntaskan

id gempa di Pasba,BERITA PASBAR,BERITA SUMBAR

Progres penanganan rumah terdampak gempa di Pasbar, 77, 64 persen telah di tuntaskan

Pemkab Pasaman Barat melalui staf ahli bupati, BPBD, Dinas Kominfo dan Dinas Perkim saat menjelaskan progres penanganan rumah terdampak gempa di daerah itu, Selasa (14/5/2024). Antara/Altas Maulana. 

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat telah merealisasikan pencairan anggaran bantuan untuk rumah rusak berat terdampak gempa bumi pada 25 Februari 2022 sebesar Rp32, 7 miliar atau sudah 77, 64 persen dari 844 unit rumah yang telah terverifikasi oleh tim teknis.

"Hasil verifikasi tim teknis dari 1. 111 unit rumah yang masuk rusak berat sebanyak 844 unit rumah. Sisanya turun status ke rusak sedang dan ringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Jhon Edwar di Simpang Empat, Selasa.

Dia memastikan bagi rumah warga terdampak yang turun status akan dibantu diusulkan masuk ke status rusak sedang dan rusak ringan.

Menurutnya penanganan rumah rusak berat dilakukan oleh BPBD menggunakan dana siap pakai (dsp) dari BNPB. Sedangkan untuk rusak sedang ditangani oleh Dinas Perumahan Pemukiman menggunakan dana Pemprov Sumbar dan rusak ringan dari dana APBD Pasaman Barat.

Berdasarkan hasil verifikasi tim teknis dari 1.111 unit itu maka yang di SK-kan masuk rusak berat sebanyak 844 unit, rusak sedang sebanyak 119 unit, rusak ringan 89 unit, tidak rusak 17 unit, data ganda 11 unit, tidak ditemukan 7 unit, data bermasalah (tidak sesua NIK, foto dan KK) sebanyak 19 unit dan tidak terverifikasi 5 unit.

Terhadap progres pengerjaan rumah rusak berat sebanyak 844 unit itu telah dilaksanakan dengan metode aplikator sebesar 100 persen sebanyak 177 unit rumah, metode swakelola biaya sendiri telah 100 persen atau 260 unit, metode swakelola biaya sendiri melalui toko bangunan tahap 1 dan 2 sebanyak 346 unit.

"Dari yang telah siap dibangun itu telah dicairkan anggaran sebesar Rp32. 764.000.0000 atau 77,64 persen dari 844 unit rumah atau Rp42. 200.000.000 . Sedangkan dana yang masuk Rp55 miliar berdasarkan jumlah awal 1.111 unit rumah. Masing-masing rumah memperoleh bantuan Rp50 juta. Kelebihan anggaran itu nanti akan dikembalikan ke BNPB," tegasnya.

Terhadap rumah warga yang turun status ke rusak sedang dan ringan akan disampaikan ke Dinas Perkim Pasaman Barat untuk diusulkan bantuan. Artinya, korban gempa yang rumahnya terdampak berdasarkan hasil verifikasi tim teknis akan tetap diusulkan untuk dibantu nantinya.

"Khusus penanganan rumah rusak sedang dan ringan oleh Dinas Perkim akan dilakukan setelah masa penanganan rumah rusak berat atau transisi pemulihan habis pada 29 Mei nanti," ujarnya.

Selain itu juga ada data susulan dari nagari sebanyak 231 unit rumah. Pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap data susulan itu baru nanti diusulkan bantuan setelah statusnya jelas apakah masuk rusak berat, sedang atau ringan.

Pihaknya menegaskan akan melakukan upaya percepatan pembangunan rumah terdampak gempa dan realisasi anggaran.

Kepala Dinas Perkim Pasaman Barat Asri Hamdi mengatakan sebanyak 1.172 unit rumah telah diusulkan ke Pemprov Sumbar menggunakan dana Bantuan Keuangan Khsus (BKK).

"Dana yang masuk ke rekening daerah dari provinsi sebanyak Rp23 miliar. Dimana nanti satu unit rumah akan dibantu maksimal Rp20 juta," katanya.

Untuk penanganan rumah rusak sedang dan ringan akan dilakukan pascabencana atau masa penanganan rumah rusak berat selesai dilakukan.

"Direncanakan sosialisasi kemasyarakat penerima bantuan akan dilakukan pada Rabu (15/5) dan membentuk kelompok masyarakat untuk pelaksanaan rehabilitasi," sebutnya.

Sementara itu staf ahli bupati Pasaman Barat yang juga mantan Kepala Pelaksana BPBD Arminingdel menegaskan pihaknya terus berupa melakukan percepatan penanganan rumah terdampak gempa sesuai aturan yang ada.

"Verifikasi terhadap status rumah tentu benar-benar dilakukan dengan baik. Berapa rumah rusak berat yang terverifikasi akan di bayarkan dan sisa uang yang ada akan dikembalikan ke BNPB. Kita pastikan warga yang rumahnya terdampak akan dibantu sesuai status kerusakan," tegasnya.

Penjelasan penanganan rumah terdampak gempa itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Armen.

Gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat itu terjadi pada 25 Februari 2022 yang berkekuatan magnitudo 6,1 menyebabkan tiga kecamatan terdampak yakni Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kecamatan Kinali. ***3***