Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan rehabilitasi rumah terdampak gempa

id Sosialisasi rehabilitasi rumah terdampak gempa

Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan rehabilitasi rumah terdampak gempa

Korban gempa di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat saat menghadiri tahapan sosialisasi tahapan rehabilitasi dan pembangunan kembali rumah terdampak bencana gempa bumi di Pasar Kajai, Jumat (18/5/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Pasaman Barat)

Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah melakukan sosialisasi pelaksanaan tahapan rehabilitasi dan pembangunan kembali rumah terdampak gempa bumi yang terjadi pada 25 Februari 2022 lalu dengan kategori rusak sedang.

"Sosialisasi telah dilaksanakan sejak Rabu (15/5), secara menyeluruh di setiap nagari oleh Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Pasaman Barat di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali," kata Kepala Bidang Perumahan Dinas Perkimtan Yuli Asra di Simpang Empat, Sabtu.

Menurutnya, sosialisasi ke masyarakat yang bakal menerima bantuan itu telah dilakukan di Nagari Sinuruik, Talu, Simpang Timbo Abu, Mudik Simpang, Kajai Selatan dan akan berlanjut ke nagari-nagari lainnya.

"Kegiatan sosialisasi ini direncanakan selesai sampai dua pekan ke depan," katanya.

Ia menyebutkan dari daftar surat keputusan rumah rusak sedang sebanyak 1.171 unit telah dilakukan verifikasi dan validasi sehingga didapatkan lebih kurang 1.000 unit data valid yang akan segera direalisasikan anggarannya.

Sementara itu, untuk realisasi anggaran bagi data yang sudah valid, akan ditargetkan mulai pertengahan Juni 2024.

"Target untuk pencairan realisasi anggaran bagi data yang sudah valid tersebut dimulai Juni bulan depan karena masih ada administrasi yang harus dilengkapi," ujarnya.

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa untuk metode pelaksanaan di lapangan ada dua pola sesuai dengan petunjuk teknis (juknis), yakni pertama reimbesment, dimana pola ini adalah untuk melakukan penggantian kembali uang masyarakat yang telah dipakai untuk perbaikan rumahnya secara mandiri yang namanya ada dalam SK rusak sedang.

Kedua swakelola masyarakat. Pola ini dengan mengelompokkan masyarakat penerima bantuan maksimal 20 orang per kelompok yang di dalamnya ada ketua, sekretaris dan bendahara.

“Tujuan pembentukan kelompok ini untuk memudahkan tenaga fasilitator lapangan berkoordinasi untuk melengkapi administrasi pencairan serta memudahkan untuk penyampaian informasi terkait pelaksanaan kegiatan penanganan rusak sedang," katanya.

Gempa bumi yang terjadi di Pasaman Barat itu terjadi pada 25 Februari 2022 yang berkekuatan magnitudo 6,1 menyebabkan tiga kecamatan terdampak yakni Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kecamatan Kinali.*