Agam (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengungkap kedatangan Presiden Jokowi menjadi angin segar untuk percepatan dalam penanganan bencana. Ia mengaku telah menyampaikan sejumlah informasi yang dilaporkannya kepada Presiden.
"Ini kesempatan kita mendapatkan dukungan penuh dari pusat terkait berbagai hal, terutama untuk pemulihan pasca bencana," kata Mahyeldi, Selasa.
Diketahui berdasarkan data BPBD Sumbar, bencana alam yang terjadi pada 11 Mei lalu telah berdampak besar terhadap 3 daerah di Sumbar. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang.
Baca juga: Presiden tegaskan pemerintah bantu relokasi korban banjir Sumbar
"Tercatat hingga saat ini ada 61 orang korban meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang," kata Gubernur.
Perkiraan sementara, total kerugian akibat bencana mencapai Rp108 miliar lebih. Di antaranya 700 an rumah rusak ringan hingga berat. Putusnya jalan, jembatan, kerusakan irigasi, lahan pertanian yang tertimbun, hingga ternak yang mati.
Gubernur bersama seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumbar menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Presiden datang menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, setelah berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.30 WIB.
Presiden Jokowi langsung menuju lokasi terdampak bencana banjir bandang di Desa Bukik Batabuah Kabupaten Agam melewati jalur darat menggunakan mobil kepresidenan.
Baca juga: Presiden tinjau lokasi bencana di Agam, Sumatera Barat
Kepala Negara meninjau daerah bencana dan mengecek posko tanggap darurat serta menyerahkan santunan duka dan bantuan bagi keluarga korban terdampak bencana.
Sedangkan untuk peninjauan ke lokasi bencana di Kabupaten Tanah Datar, Presiden akan diwakili oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Turut mendampingi Presiden Jokowi menuju Sumatera Barat yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin.
Kemudian Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Baca juga: Tim gabungan perluas pencarian korban banjir lahar dingin Sumbar