Lembaga Eijkman Masih Lakukan Penelitian Virus Zika

id Virus Zika, Lembaga Eijkman

Jakarta, (AntaraSumbar) - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Amin Soebandrio mengatakan pihaknya masih melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus zika setelah Menristekdikti Muhammad Nasir menugaskan lembaga tersebut.

"Sebenarnya kami meneruskan apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun ini untuk survei dan meneliti. Ini memang sudah kedua kalinya kami temukan virus yang sebelumnya belum pernah ditemukan di Indonesia, dulu kan ada 'west nile' sekarang zika," kata Amin seusai seminar "Global Threat of Zika" di kantor LBME, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memiliki kapasitas untuk mendeteksi berbagai macam virus mulai dari molekuler dan sebagainya sehingga kemudian saat ini ditugaskan oleh Menristekdikti untuk meneliti virus zika.

"Poin pentingnya dan juga sudah disinggung adalah adanya pasien yang demam tapi tidak terdiagnosis (virus zika), jadi itu yang kemudian Pak Menteri menugaskan kami untuk meneliti lebih lanjut," ucap Amin.

Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menugaskan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) untuk melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus zika.

"Jadi, sebenarnya kami sudah punya anti virusnya, yaitu dalam masalah DBD yang juga sudah dikembangkan oleh Eijkman. Nah Eijkman saat ini punya tugas berikutnya terkait adanya efek lain, penyakit lain, atau virus lainnya," kata Nasir setelah menghadiri peresmian Universitas Pertamina di Jakarta, Kamis (11/2).

Menurut Nasir, Lembaga Eijkman telah menyatakan bahwa virus zika berbeda dengan DBD.

"Nah ini yang harus kami teliti lebih lanjut dan mudah-mudahan Eijkman bisa melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terkait bidangnya," ucap Nasir. (*)