Jakarta, (Antara) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap sekolah pesantren dapat menyelaraskan keimanan atau ketaqwaan dan kemampuan mengembangkan ekonomi kepada para santri.
"Harus didorong bagaimana memahami Islam yang tinggi dan juga bagaimana berpikir tentang mendorong dunia usaha, lapangan pekerjaan, kerajinan serta inovasi yang baik," kata Wapres dalam acara Syukuran 54 Tahun Pondok Pesantren Darunnajah di Jakarta, Sabtu.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah pesantren harus diperbaiki mutunya supaya dapat menciptakan santriwan dan santriwati yang mampu bertahan dalam perkembangan jaman.
"Pendidikan itu memang harus selalu diperbaiki tingkatan dan mutunya, baik itu pendidikan di keduniaan maupun persiapan menuju akhirat," jelasnya.
Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla juga mengatakan jumlah Masjid dan pesantren di Tanah Air tidak pernah kurang melainkan selalu ditambah seiring dengan meningkatnya populasi penduduk beragama Islam.
"Tetapi kita tidak punya banyak toko, pabrik, industi dan kebun. Banyak kebun bermasalah tidak bayar zakat, karena memang tidak ada kewajiban bayar zakat," katanya.
Artinya, lanjut Wapres, kekurangan yang terjadi saat ini harus didorong dengan peningkatan kemampuan ekonomi tanpa meninggalkan nilai-nilai keagamaan.
Wapres mencontohkan negara-negara Islam penghasil minyak di Timur Tengah yang kini sebagian besar penduduknya justru hijrah ke negara non-Islam di Eropa karena tinggal di negara asalnya tidak lagi aman.
"Lihat, kurang kaya apa itu Mesir, Libya dan Suriah? Tidak ada negara sekaya mereka, tetapi kenapa mereka pergi ke Eropa? Itu karena kemampuan mengurus negara dan ekonominya tidak sepadan dengan kekayaan negerinya," katanya.
Oleh karena itu, Wapres Kalla berharap generasi muda yang menempuh pendidikan di pondok pesantren harus memiliki modal pengetahuan dan kemampuan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang.
"Kita harus menuju ke situ, karena kemampuan untuk mengembangkan ekonomi dan keimanan secara bersamaan dapat menghindarkan bangsa ini dari masalah-masalah di kemudian hari," ujar Wapres. (*)
Berita Terkait
Ma'ruf berbagi pengalaman dengan Gibran soal tugasnya sebagai wapres
Kamis, 25 April 2024 9:02 Wib
Kadin harap Presiden dan Wapres terpilih wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 24 April 2024 20:38 Wib
Gibran sambangi rumah dinas Wapres
Rabu, 24 April 2024 16:14 Wib
Wapres Ma'ruf direncanakan terima Gibran Rabu petang
Rabu, 24 April 2024 14:09 Wib
Gibran kunjungi Rusun Muara Baru usai ditetapkan jadi Wapres terpilih
Rabu, 24 April 2024 14:08 Wib
Wapres sebut akan bertemu dengan Gibran
Rabu, 24 April 2024 13:09 Wib
KPU RI tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres RI 2024-2029
Kamis, 21 Maret 2024 4:15 Wib
Wapres harap hasil Pemilu 2024 bisa diterima semua pihak
Rabu, 14 Februari 2024 12:13 Wib