Mantan Wapres: Chaves "Berjuang untuk Hidup"

id Mantan Wapres: Chaves "Berjuang untuk Hidup"

Caracas, (ANTARA/AFP) - Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang belum muncul di publik selama lebih dari sebulan terakhir, tengah "berjuang untuk hidupnya" setelah menjalani operasi kanker di Kuba, kata mantan wakil presiden Elias Jaua, Ahad. Ketidakhadiran Chavez telah memicu ketidakpastian politik yang berkembang di Venezuela. Tapi Jaua mengatakan bahwa pemimpin sayap kiri yang biasanya blak-blakan dan selalu hadir dalam setiap kesempatan itu tengah "menjalani pemulihan penuh dan berjuang untuk hidupnya." "Situasinya rumit dan harus ditangani dengan penuh kehati-hatian, tetapi memang benar bahwa Hugo Chavez tengah berjuang dan berjuang untuk hidupnya, "kata Jaua, yang menjabat sebagao wakil presiden pada periode Januari sampai Oktober 2010. Dia berbicara dalam pertemuan partai yang berkuasa, Partai Sosialis Bersatu di Caracas sebagai bentuk dukungan pada Chavez. Pertemuan serupa diadakan serentak di sejumlah kota mulai dari Zulia (barat laut), Trujillo (barat) dan Vargas (utara), dan disiarkan oleh televisi pemerintah. Chavez, yang negaranya merupakan anggota OPEC dengan kontrol cadangan minyak terbesar dunia, telah menghilang dari publik sejak menjalani operasi di Havana pada 11 Desember. Ini adalah operasi yang keempat dalam 18 bulan terakhir sejak kondisi kesehatannya dipublikasikan. Sebelumnya, para pejabat mengatakan pemimpin sayap kiri yang berapi-api itu menderita infeksi paru-paru parah yang mengakibatkan "gangguan pernapasan." Hal itu memicu spekulasi tentang prospeknya untuk kembali sehat seperti semula dan masa depan karir politiknya. Pada hari Sabtu, saudara laki-lakinya Adan membantah rumor bahwa Chavez sedang koma, dan mengatakan bahwa pemimpin Venezuela itu memberikan reaksi baik pada pengobatan kanker dan membuat kemajuan setiap hari. Calon pewaris Chavez, Wakil Presiden Nicolas Maduro, bertemu dengan pemimpinnya yang tengah sakit itu pada Sabtu malam. Dalam perjalanannya itu, Maduro juga bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro dengan didampingi oleh Presiden Parlemen Venezuela Diosdado Cabello, Menteri Energi Rafael Ramirez dan Jaksa Agung Cilia Flores. Pada Kamis, pemerintah terpaksa menunda acara pelantikan presiden setelah dipastikan jika Chavez tidak dapat hadir. Pihak berwenang bersikeras konstitusi Venezuela memungkinkan dia untuk diambil sumpah jabatannya lain waktu. Namun pihak oposisi telah menyatakan keberatan dan menyerukan dewan medis untuk meninjau kesehatan pemimpin itu namun permintaannya ditolak oleh Mahkamah Agung, yang mengatakan pengambilan sumpah yang tertunda tidak melanggar konstitusi. (*/sun)