BKPM Dukung JIIPE Sebagai Pusat Logistik Berikat

id BKPM Dukung JIIPE

Jakarta, (Antara) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mendukung Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebagai kawasan pusat logistik berikat.

"Dengan pengembangan kawasan industri menjadi pusat logistik berikat sebagai solusi logistik, maka hal positif tersebut akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tempat berinvestasi," dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Franky telah meninjau untuk yang ketiga kalinya megaproyek JIIPE yakni, sebuah kawasan industri terpadu yang terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Franky menambahkan BKPM menyadari betapa mendesaknya pengembangan kawasan industri di tengah ketatnya persaingan global untuk menarik investasi.

"Beberapa investor yang datang ke BKPM sudah mulai membandingkan antara kawasan industri di Indonesia dengan kawasan industri di negara-negara tetangga," paparnya.

Upaya untuk menjadikan kawasan industri sebagai solusi logistik dilakukan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung di dalam kawasan pusat logistik berikat tersebut di antaranya, pembangunan pelabuhan laut dalam, pembangkit listrik (power plant) dan jalur kereta api.

Untuk JIIPE, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III dengan PT AKR Corporindo terus menggenjot pembangunan infrastruktur di proyek joint venture keduanya tersebut.

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto dalam mengungkapkan hingga kini komitmen investasi yang sudah dikeluarkan pihaknya sudah mencapai Rp5,5 triliun.

"Berdasarkan perhitungan pada 2014, investasi infrastruktur total akan menghabiskan dana sebesar Rp35 triliun yang akan dilakukan bertahap sesuai dengan pertumbuhan penggunaan kawasan industri di sana," katanya.

Saat ini, Djarwo mengatakan pihaknya tengah mendiskusikan terkait perencanaan pembangunan simpang susun menuju akses jalan tol dan akses rel kereta api ke Stasiun Duduk Sampean yang berada tidak jauh dari lokasi JIIPE.

Untuk akses laut, Pelindo III belum lama ini menyelesaikan revitalisasi dengan mengeruk Alur Pelayaran Barat Surabaya menjadi sedalam -13 meter LWS dan selebar 150 meter, sehingga kapal besar dapat bersandar dan arus lalu lintas semakin lancar.

"Maka dukungan pemerintah pusat sangat diperlukan untuk mengintegrasikan aspek jaringan (transportasi) agar memastikan JIIPE menjadi pusat logistik berikat yang sangat efisien, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat karena daya saing Indonesia meningkat," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, selalu operator kawasan industri Bambang Soetiono, memaparkan bahwa investasi tersebut digunakan untuk membangun berbagai fasilitas yang mendukung JIIPE agar efektif menurunkan biaya logistik.

"JIIPE selain memiliki fitur utama sebagai kawasan industri yang terkoneksi langsung dengan pelabuhan dalam/deep sea port dengan kedalaman mencapai -16 meter LWS)," katanya.

Fasilitas lainnya seperti, sumber energi berupa listrik dan gas yang ramah lingkungan, fasilitas pengolahan limbah, serta pasokan air dari penampungan air hujan, pengolahan (recycle), dan sumber alam.

"Untuk memastikan bebas banjir selama 100 tahun, kawasan ini dikelilingi tanggul setinggi 6 meter dan selebar 30 meter, katanya.

JIIPE mengalokasikan lahan untuk lokasi pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK). Nantinya BLK ini didukung oleh Pondok Pesantren Qomarudin dari Gresik untuk mendidik santri menjadi tenaga kerja terampil.

JIIPE yang memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektar dan berlokasi di Gresik, dalam proses konstruksi sekarang ini setidaknya telah menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90 persen berasal dari masyarakat di sekitarnya, seperti Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar.

Hingga kini, sudah ada lima perusahaan yang akan membangun di kawasan industri JIIPE, yaitu perusahaan smelter, petrokimia, dan pengolahan garam untuk industri. Kelima perusahaan sedang melakukan konstruksi dan dapat menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja langsung.

Sementara itu, seluruh kawasan industri ini dapat menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja langsung. (*)