KPU Tidak Berwenang Publikasikan Hasil Kesehatan Bacalon

id Pilkada Pasaman Barat

Simpang Ampek, (Antara) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) tidak berwenang mempublikasikan hasil pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon (bacalon) bupati dan wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015.

"Tidak ada ketentuan dalam peraturan KPU untuk mempublikasikan hasil pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon dan pemeriksaan ini hanya untuk memenuhi persyaratan jasmani dan rohani," kata Ketua KPU Pasaman Barat, Syafrinaldi di Simpang Ampek, Jumat.

Tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Pasaman Barat, yakni Syahiran-Yulianto, Hamsuardi-Kartuni dan Zulkenedi Said-Risnawanto telah mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit M Jamil Padang.

"Ketiga pasang kandidat memenuhi persyaratan sehat rohani dan jasmani. Kami telah memberikan hasil kesehatan tersebut kemasing-masing balon," katanya.

Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon tersebut merupakan salah satu persyaratan wajib yang harus dilalui kandidat.

Setidaknya ada belasan dokter spesialis yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan di RS M Jamil tersebut.

"Ada banyak yang diperiksa kesehatannya dan salah satu hasilnya tidak bisa kami sampaikan ke publik, karena ini merupakan informasi yang dikecualikan," katanya.

Ia menegaskan lembaganya hanya akan menyampaikan hasil pemeriksaan termasuk hasil penelitian dokumen persyaratan pencalonan masing-masing bak calon.

"Itu pun hanya sebatas bahwa bak calon ini mampu secara jasmani dan rohani. Itu hasil yang kami terima dari dokter," ujarnya.

Terkait adanya informasi mengenai adanya pasangan bakal calon yang kejiwaannya terganggu, pihaknya tidak mengetahui karena surat keterangan dari dokter dinyatakan ketiga pasangan bakal calon memenuhi persyaratan sehat rohani dan jasmani.

"Kami sudah menyerahkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), karena tidak ada ketentuan KPU yang mengawasi sampai sana dan terkait dengan kode etik dokter tentunya ada di IDI sendiri," katanya.

Salah seorang warga Kinali Pasaman Barat, Jasmir Sikumbang mengharapkan pihak IDI bersedia mempublikasikannya siapa pasangan bakal calon yang kejiwannya diragukan.

"Kami membaca berita di sejumlah media cetak maupun online bahwa ada pasangan balon yang diragukan kejiwaannya, salah satunya berasal dari Pasaman Barat," katanya.

Menurutnya, masyarakat berhak mengetahui siapa balon yang kejiwaannya diragukan. Sehingga nantinya masyarakat tidak salah pilih.

"Yang akan kita pilih adalah kepala daerah yang nantinya akan mengeluarkan sejumlah kebijakan. Jangan hendaknya masyarakat nanti dirugikan. Apasalahnya IDI memberitahukannya kepada masyarakat mana balon yang harus dua kali menjalani tes kesehatan," harap Jasmir. (*)