Aksi Solidaritas Tolak Reklamasi Teluk Benoa

id Aksi Solidaritas Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Jakarta, (Antara) - Puluhan warga DKI Jakarta yang hadir di Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau "Car Free Day" (CFD) menggelar aksi solidaritas Bali Tolak Reklamasi di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (21/9). Mereka membagi-bagikan selebaran dan meminta dukungan kepada pengunjung CFD yang hadir dengan menandatangani poster yang disediakan. Koordinator aksi, Sofyan mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas atas penolakan masyarakat Bali terkait rencana pembuatan daratan baru di Teluk Benoa. "Kami tergerak karena prihatin dengan rencana reklamasi Teluk Benoa. Ini sebagai solidaritas kami atas reklamasi yang tidak layak," katanya kepada Antara, Minggu. Sofyan mengatakan, penolakan reklamasi tersebut dikarenakan Teluk Benoa adalah wilayah konservasi perairan yang harus dijaga untuk keseimbangan alam. Ia khawatir reklamasi akan membuat wilayah Tanjung Benoa, Nusa Dua, Tuban, Semawang, dan Sanur akan banjir jika dilanda hujan lebih dari empat jam. Selain itu, kata Sofyan, reklamasi juga akan merusak hutan mangrove, terumbu karang, ikan, dan biota laut. "Bali sudah menjadi daerah komersil, tapi tidak banyak yang peduli dengan alamnya," katanya. Lebih jauh, kata Sofyan, ia menyebut reklamasi yang direncanakan akan mengancam pemasukan nelayan tradisional serta keberlangsungan tradisi penduduk lokal. "Nelayan dan usaha wisata lokal bakal tergusur. Tempat suci bagi umat Hindu juga terancam keberadaannya," katanya. Ia juga menuntut untuk dicabutnya Perpres No 51 tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia berharap, di akhir masa kepemimpinannya, SBY mewariskan kebijakan yang berpihak kepada alam dan rakyat kecil. (*/WIJ)