Mendikbud Dukung Eks Lokalisasi Jadi PKBM

id Mendikbud Dukung Eks Lokalisasi Jadi PKBM

Solo, (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendukung tempat eks lokalisasi Silir menjadi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan harkat dan keahlian masyarakat setempat mendapatkan pendidikan dan kehidupan lebih baik. "Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang berkeinginan merubah tempat eks lokalisasi menjadi tempat yang lebih bermanfaat," kata Nuh saat meresmikan Gedung dan Keterampilan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ar Ridho di Solo, Jawa Tengah, Senin. Hadir dalam acara itu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi, serta Direktur Bank Mandiri Abdul Rachman. Lokalisasi Silir yang berdiri tahun 1960-an saat ini sudah resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Solo, sudah berubah menjadi pemukiman warga biasa dan memiliki sejumlah sarana umum seperti tempat ibadah dan PKBM. Nuh mengatakan, dengan dimiliki PKBM maka masyarakat bisa belajar agar memiliki sejumlah keterampilan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kehidupan yang dahulu kelam menjadi lebih berharga. Selain itu, katanya, keberadaan PKBM akan mampu memberikan keterampilan bagi masyarakat setempat dan sekitar untuk memperoleh keahlain yang bisa digunakan untuk memperoleh penghasilan. Keahlian seperti memasak dan menjahit, kata Nuh, bisa diajarkan di sini dan tentunya menjadi keahlian tersendiri bagi masyarakat di sini. "Saya katakan bahwa telah terjadi transformasi sosial di eks lokalisasi Silir ini. Karena telah berubah menjadi suatu tempat pendidikan yang pasti banyak manfaatnya," ucap menteri. Wali Kota Hadi Rudyatmo mengatakan Pemerintah kota tidak bisa serta merta menutup lokalisasi tanpa memberikan keahlain atau keterampilan bagi penghuni setempat. "Kita harus memberikan mereka keahlian, sehingga bisa menjalani kehidupan lebih baik," ujarnya. Dia mengakui Lokalisasi Silir dahulu memang sangat dikenal dan termasuk lokalisasi yang sudah tua. Menurutnya, lokasi Silir nantinya akan dirubah menjadi kawasan pendidikan dan perekonomian, sehingga kesan Silir sebagai lokalisasi lambat laun akan hilang. "Sebenarnya saat ini pun sudah banyak perubahan karena ada tempat pelatihan, koperasi, dan pendidikan agama," tuturnya. (*/sun)