Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menargetkan dapat meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda pada 2017 yaitu penghargaan untuk kabupaten sehat kategori menengah.
"Ada tiga tingkatan penghargaan nasional yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan bagi Kabupaten/Kota Sehat. Tingkatan pertama (terendah) Swasti Saba Padapa, tingkatan kedua (menengah) Swasti Saba Wiwerda, dan tingkatan ketiga (tertinggi) Swasti Saba Istara," kata Bupati Solok Gusmal di Arosuka, Kamis.
Ia menerangkan untuk penghargaan Swasti Saba Padapa, Kabupaten Solok telah meraihnya pada 2015, dan pada tahun ini pemerintah daerah bersama Forum Kabupaten Solok Sehat bertekad naik satu tingkat yakni meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda.
Untuk mewujudkan harapan itu pemerintah daerah mengunggulkan program empat pilar pembangunan, salah satu di antaranya bidang kesehatan.
Di bidang kesehatan ini telah ada program Kabupaten Solok Sehat yang dikawal oleh Forum Kabupaten Solok Sehat yang tugas utamanya bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pembudayaan hidup bersih dan lingkungan sehat, dan selalu menyosialisasikan budaya hidup sehat kepada masyarakat agar mereka terbiasa.
Menurut dia, budaya hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan baru lingkungan masyarakat, sehingga menjadi sebuah kebiasaan bersama serta dibutuhkan.
Ketua Forum Kabupaten Solok Sehat setempat, Syafrizal Ben mengatakan jajarannya sudah berkomitmen kuat untuk mewujudkan pembangunan di bidang kesehatan.
Dimana upaya reformasi kesehatan difokuskan pada penguatan kesehatan dasar dengan penguatan promotif (promosi), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (rehabilitasi).
Gerakan masyarakat saat ini sudah gencar dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi dan pencegahan penyakit menuju perilaku masyarakat hidup sehat, seperti adanya senam bersama di Taman Hutan Kota setiap minggu, dan berbagai kegiatan lainnya.
Ia menyebutkan ada sembilan tatanan yang menjadi penilai kabupaten/kota sehat yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi.
Kemudian kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, kehidupan sosial yang sehat, kawasan pertambangan sehat, dan kawasan hutan sehat.
Penilaian kabupaten sehat fokus pada adanya proses dan upaya perbaikan kesehatan melalui partisipasi masyarakat yang terorganisir melalui Forum Kabupaten Sehat, Forum Kecamatan Sehat dan Forum Desa Sehat serta dukungan sektor terkait.
"Semua yang menjadi item penilaian sudah lama menjadi perhatian pemerintah daerah, dan sampai saat ini hasilnya sangat baik dengan tingginya partisipasi masyarakat di bidang kesehatan dan lingkungan," kata dia. (*)
Berita Terkait
PERNEFRI peringati hari ginjal sedunia di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 20:20 Wib
DLH Solok sosialisasikan gerakan PHBLS ke SDN menuju sekolah adiwiyata
Sabtu, 4 Mei 2024 18:50 Wib
Calon perseorangan Pilkada Solok Selatan minimal kantongi 12.943 dukungan
Sabtu, 4 Mei 2024 15:22 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 5:02 Wib
DLH Solok sarankan setiap rumah miliki komposter kurangi buang sampah
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Dinkes Solok siap lakukan proses akreditasi sesuai standar Kemenkes
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Pemprov Sumbar pasang plang penghentian kegiatan tambang di Solok
Jumat, 3 Mei 2024 20:12 Wib