Pemkab Solok Targetkan Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

id Kabupaten solok Sehat

Pemkab Solok Targetkan Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

Bupati Solok, Gusmal memaparkan program daerah dalam bidang kesehatan, Kamis (12/10). daerah itu tahun ini menargetkan meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda yakni penghargaan untuk kabupaten sehat kategori sedang. (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menargetkan dapat meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda pada 2017 yaitu penghargaan untuk kabupaten sehat kategori menengah.

"Ada tiga tingkatan penghargaan nasional yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan bagi Kabupaten/Kota Sehat. Tingkatan pertama (terendah) Swasti Saba Padapa, tingkatan kedua (menengah) Swasti Saba Wiwerda, dan tingkatan ketiga (tertinggi) Swasti Saba Istara," kata Bupati Solok Gusmal di Arosuka, Kamis.

Ia menerangkan untuk penghargaan Swasti Saba Padapa, Kabupaten Solok telah meraihnya pada 2015, dan pada tahun ini pemerintah daerah bersama Forum Kabupaten Solok Sehat bertekad naik satu tingkat yakni meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda.

Untuk mewujudkan harapan itu pemerintah daerah mengunggulkan program empat pilar pembangunan, salah satu di antaranya bidang kesehatan.

Di bidang kesehatan ini telah ada program Kabupaten Solok Sehat yang dikawal oleh Forum Kabupaten Solok Sehat yang tugas utamanya bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pembudayaan hidup bersih dan lingkungan sehat, dan selalu menyosialisasikan budaya hidup sehat kepada masyarakat agar mereka terbiasa.

Menurut dia, budaya hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan baru lingkungan masyarakat, sehingga menjadi sebuah kebiasaan bersama serta dibutuhkan.

Ketua Forum Kabupaten Solok Sehat setempat, Syafrizal Ben mengatakan jajarannya sudah berkomitmen kuat untuk mewujudkan pembangunan di bidang kesehatan.

Dimana upaya reformasi kesehatan difokuskan pada penguatan kesehatan dasar dengan penguatan promotif (promosi), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (rehabilitasi).

Gerakan masyarakat saat ini sudah gencar dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi dan pencegahan penyakit menuju perilaku masyarakat hidup sehat, seperti adanya senam bersama di Taman Hutan Kota setiap minggu, dan berbagai kegiatan lainnya.

Ia menyebutkan ada sembilan tatanan yang menjadi penilai kabupaten/kota sehat yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi.

Kemudian kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, kehidupan sosial yang sehat, kawasan pertambangan sehat, dan kawasan hutan sehat.

Penilaian kabupaten sehat fokus pada adanya proses dan upaya perbaikan kesehatan melalui partisipasi masyarakat yang terorganisir melalui Forum Kabupaten Sehat, Forum Kecamatan Sehat dan Forum Desa Sehat serta dukungan sektor terkait.

"Semua yang menjadi item penilaian sudah lama menjadi perhatian pemerintah daerah, dan sampai saat ini hasilnya sangat baik dengan tingginya partisipasi masyarakat di bidang kesehatan dan lingkungan," kata dia. (*)