Solok Selatan Terima Rp16 Miliar Dari PLTP

id Supreme

Solok Selatan Terima Rp16 Miliar Dari PLTP

Sumur eksplorasi ML A1 oleh Supreme Energy. ( )

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akan memperoleh pendapatan Rp16 miliar per tahun dari royalti dan bonus produksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang dikelola PT Supreme Energy Muaralabuh.

Senior Manager Bisnis Relations PT Supreme Energy Muaralabuh (SEML) Ismoyo Argo di Bukittinggi, Selasa mengatakan, Solok Selatan akan mendapatkan Rp821 juta setiap bulan dari royalti dan bonus produksi sebesar Rp503 juta per bulan.

"Royalti dan bonus produksi ini telah diatur oleh pemerintah. Itu belum termasuk pendapatan iuran tahunan, pajak dan retribusi," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk tahap pertama PT SEML akan memproduksi listrik 86 Megawatt dengan target Agustus 2019 telah "commercial operational date" (COD) dengan PLN. Sementara total targetnya sebesar 2x110 megawat.

Listrik sebesar 86 MW tersebut tidak dijual keseluruhan ke PLN, melainkan sebesar 6 megawatt digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik SEML. "Sisanya, yakni 80 MW baru dijual ke PLN," ujarnya.

Ia menyebutkan, PLTP di Solok Selatan juga turut menyumbang pencapaian target listrik pemerintah tahap kedua sebesar 35.000 MW.

"Kontribusi listrik dari PLTP di Indonesia baru 1.340 MW. Proyek yang dikerjakan SEML sekarang menunjang target pemerintah 7.000 MW energi terbarukan pada 2025," ujarnya.

Untuk mencapai 86 MW, pihaknya akan melakukan pengeboran 13 sumur lagi yang terdiri atas delapan sumur produksi, tiga sumur injeksi serta dua cadangan.

Sementara itu, Asisten III Setdakab Solok Selatan Yul Amri mengatakan Solok Selatan sangat terbuka dengan investasi dan PLTP merupakan yang terbesar nilai investasinya.

Total investasi mencapai Rp7,5 triliun, sementara sejak studi yang dilakukan sejak 2008 hingga kini, SEML telah menggelontorkan dana sekitar Rp2 triliun.

"Kemajuan daerah tidak terlepas dari investasi karena dengan banyaknya investasi akan menumbuhkan perekonomian masyarakat," katanya.

Ia mengharapkan dengan sudah beroperasinya PLTP nantinya bisa mengatasi krisis listrik di kabupaten itu yang sudah terjadi cukup lama.

"Saat ini masih sering terjadi listrik padam, bahkan hingga tiga kali sehari. Semoga kehadiran Supreme mampu mengatasi permasalahan ini," ujarnya. (*)