Program Tribina Keluarga Tingkatkan Siklus Kehidupan

id BKKBN

Program Tribina Keluarga Tingkatkan Siklus Kehidupan

( )

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Pelaksanaan program Tribina Keluarga oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto, Sumatera Barat diyakini dapat meningkatkan kualitas siklus kehidupan.

"Seluruh kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga agar dapat berprilaku sesuai dengan tahapan yang dibutuhkan oleh setiap individu yang ada," kata Kepala Dinas tersebut, dr Ambun Kadri di Sawahlunto, Sabtu.

Menurutnya, dalam program itu ada tiga tahapan pembinaan yang harus dilakukan, yakni Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

Seperti pada BKB, jelasnya merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu atau anggota keluarga lainnya dengan anak.

Seluruhnya, tambah dia bertujuan agar orang tua dapat mengurus dan merawat anak dengan memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar, meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik agar melahirkan generasi muda yang berkualitas.

"Sementara pada program BKR, kegiatannya dilakukan oleh sekelompok keluarga atau orangtua dalam meningkatkan bimbingan dan pembinaan terhadap tumbuh kembang remaja secara baik dan terarah, sebagai langkah awal mereka untuk membangun keluarga yang berkualitas," sebut dia.

Pada program BKL, lanjutnya merupakan pembinaan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki anggota dari kalangan lanjut usia, baik dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

"Jika keseluruhan program itu berjalan secara baik dan dinamis, pihaknya meyakini akan memicu keselarasan terhadap upaya membangun manusia Indonesia yang sejahtera dan memiliki daya saing," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan bahwa kualitas interaksi antara orangtua dengan anak yang berumur 0-4 tahun di beberapa daerah, masih cukup rendah.

"Hasil kajian kami dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada keluarga yang dalam seminggu terakhir sama sekali tidak pernah melakukan aktivitas bersama anaknya yang berumur 0-4 tahun," ujarnya. (*)