BKKBN Sumbar dan DSPPKBPPPA Padang Panjang Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan

id BKKBN Sumbar,Berita sumbar,Berita padang panjang

BKKBN Sumbar dan DSPPKBPPPA Padang Panjang Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan

BKKBN Sumbar dan DSPPKBPPPA Padang Panjang Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan

Padang Panjang (ANTARA) - Ketua Tim Kerja Kesehatan Reproduksi BKKBN Sumbar, dr. Yessy Kartalina mengatakan, salah satu program percepatan penurunan stunting dari BKKBN adalah melakukan pendampingan berantai terhadap calon pengantin, ibu hamil, pascapersalinan dan bayi baru lahir hingga usia dua tahun.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan yang digelar Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) Kota Padang Panjang bekerja sama dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat, Senin (18/9) di Kantor DSPPKBPPPA Kota Padang Panjang.

“Konsep pendampingan ibu hamil yang dikembangkan BKKBN adalah dengan menggunakan orang-orang yang sudah ada, yang pada umumnya menjadi petugas-petugas di tengah masyarakat dan tidak mencari orang baru,” kata dia.

Menurut Yessy pentingnya pendampingan terhadap ibu hamil dan pascapersalinan. Hal ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang mungkin terjadi karena masalah kesehatan yang dijumpai ibu hamil, sekaligus pencegahan agar tidak melahirkan bayi-bayi stunting.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DSPPKBPPPA, Netti Herawati, S.H, berharap dengan kegiatan tersebut, adanya timbal balik positif khususnya bagi TPK dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di lapangan.

“Peran TPK sangatlah penting terhadap penurunan angka prevalensi stunting di Padang Panjang. Pada 2022 sesuai hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Padang Panjang sebesar 16,8 persen. Terjadi penurunan dari hasil SSGI 2021, yakni 20,0 persen,” sebut dia.

Netti menyebutkan, pihaknya patut berbangga hati terhadap penurunan tersebut, namun masih terus bekerja keras untuk mencapai penurunan stunting untuk tingkat nasional pada 2024.

Kegiatan yang digelar di aula dinas itu, berlangsung selama tiga hari dan diikuti sebanyak 20 orang yang terdiri dari Tim Pendamping Keluarga (TPK), bidan dan kader KB Kota Padang Panjang.