Pemkot Pariaman Serahkan Bonus Peraih Juara FLSSN

id FLS2N

Pemkot Pariaman Serahkan Bonus Peraih Juara FLSSN

Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, menyerahkan bonus bagi pelajar yang berhasil menjuarai Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang dilaksanakan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada September 2016.

"Pemerintah daerah memberikan bonus sebesar Rp7 jt kepada Zila Annisa Andra siswa kelas VI Sekolah Dasar, karena berhasil juara satu cabang bermain pianika pada FLS2N tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat Kanderi, di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan bonus tersebut merupakan apresiasi pemerintah daerah kepada para pelajar yang berprestasi di bidang akademik dan olahraga di tingkat nasional.

"Pemerintah berharap bonus yang diberikan tersebut dapat menjadi motivasi kepada pelajar lainnya di Kota Pariaman demi mengharumkan nama daerah," katanya.

Menurutnya para pelajar di kota itu manpu bersaing di tongkat provinsi maupun nasional dengan seluruh anak didik yang ada di Sumbar.

"Pelajar di Kota Pariaman sudah membuktikan diri dengan sejumlah prestasi yang diukir di tingkat provinsi maupun nasional, namun ke depan perlu lebih ditingkatkan kembali," ujar dia.

Wakil Wali Kota setempat Genius Umar, mengatakan terpilihnya Zila Anuta Andra, murid kelas VI SDN 19 sebagai juara satu di tingkat nasional membuktikan indikator pendidikan daerah itu semakin baik.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dan pihak sekolah mampu membangkitkan dan mengeksplorasi kemampuan anak didik sehingga bisa bersaing di tingkat nasional," tambah dia.

Ia menilai mutu pendidikan tidak hanya tergantung kepada bidang akademik saja. Oleh karena itu sektor kreativitas anak seperti bermain musik dan seni juga harus didukung sehingga kemampuan berpikir otak kanan dan kiri dapat seimbang.

Selain dapat membuktikan diri ke tingkat nasional, pencapaian tersebut dinilai juga merupakan salah satu indikator sebuah kota layak anak.

Dimana indikator yang dimaksud lanjut dia, merujuk kepada anak-anak bisa merasakan kenyamanan dalam menempati suatu daerah sehingga berdampak positif pada aspek dunia pendidikan. (*)