BPBD Agam Kerahkan Alat Berat Perbaiki Jalan Putus

id BPBD Agam Kerahkan Alat Berat Perbaiki Jalan Putus

BPBD Agam Kerahkan Alat Berat Perbaiki Jalan Putus

Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito mengunjungi jalan yang putus akibat banjir di Subang-subang

Lubukbasung, Sumbar, (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengerahkan satu unit alat berat untuk memperbaiki jalan yang putus akibat dikikis air sungai di Jorong Labuan, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara. "Kita telah mengerahkan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam untuk memperbaiki jalan yang putus akibat bajir yang melanda daerah itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito di Lubukbasung, Senin. Ia menambahkan, alat berat itu sudah mulai bekerja hari ini untuk menimbun jalan yang digenangi air sekitar 100 meter dan membuat polongan agar air sungai lancar. Dia berharap, perbaikan jalan yang putus semenjak tiga bulan akibat rusaknya tanggul di PT AMP Plantation bisa selesai sampai dua hari nanti. Dengan cara itu, akses transportasi masyarakat Subang-subang Nagari Tiku Lima Jorong menuju Labuan dan Pasar Tiku akan lancar. Ia mengaku terlambat untuk memperbaiki jalan yang putus ini, sehingga akses transportasi masyarakat terganggu. Menurut dia, ini disebabkan untuk memperbaiki jalan itu membutuhkan dana yang cukup besar. Sementara BPBD Kabupaten Agam sudah meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumbar untuk memperbaiki jalan ini. "Masyarakat juga telah mengirimkan surat kepada Gubernur Sumbar untuk memperbaiki jalan dan gubernur meminta perbaikan ini melalui mekanisme yang ada," katanya. Sementara itu, tokoh masyarakat Tiku Lima Jorong yang juga anggota DPRD Kabupaten Agam, Masrizal mengatakan pihaknya telah memasukkan surat ke gubernur untuk memperbaiki jalan ini. Masrizal menambahkan, pihaknya menyerahkan ke BPBD Kabupaten Agam untuk perbaikan ini untuk sementara, agar akses transportasi untuk 62 kepala keluarga yang tinggal di Subang-subang terbuka. Kemudian warga akan dengan mudah membawa hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Wali Jorong Subang-subang Erdial membantah persediaan sembako berkurang untuk warganya dengan jumlah sebanyak 200 jiwa atau 62 kepala keluarga, karena masyarakat masih bisa ke pasar dengan menggunakan kapal berukuran kecil. "Tidak ada pengaruh pada stok sembako akibat jalan ini putus," tegasnya. Namun, akses transportasi untuk membawa hasil pertanian, perkebunan dan perikanan memang tergganggu. "Biasanya masyarakat membawa hasil perkebunan, pertanian dan perikanan bisa langsung ke lokasi. Setelah jalan ini putus, maka mereka harus membawa menggunakan ojek dan kapal dengan biaya Rp200.000 per trip," katanya. Sementara proses belajar mengajar di SDN 04 Subang-subang dengan jumlah siswa 30 orang dari kelas satu sampai enam tetap berlanjut, karena guru ada yang tinggal di Subang-subang. (**/ari)