Warga Batanghari Keluhkan Aktvitas Seismik PT DJT

id Warga Batanghari Keluhkan Aktvitas Seismik PT DJT

Jambi, (Antara) - Warga Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, mengeluhkan aktivitas seismik atau titik pengeboran minyak oleh PT DJT yang melintasi di area perkampungan dan area perkebunan masyarakat di desa setempat. Warga menilai aktivitas seismik tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, kata Indra, warga Desa Pompa Air ketika dihubungi, Rabu. Warga, katanya, sangat keberatan dengan aktivitas seismik yang akan melintas di area perkammpungan warga desa, apalagi PT DJT tidak meminta izin kepada pemilik tanah di sekitar yang rata-rata berupa perkebunan karet. "Saya keberatan dengan aktivitas pengeboran ini, apalagi melewati area perkebunan saya," kata Indra. Ia mengatakan, pengeboran pada akhirnya akan ada penembakan atau ledakan dan dampaknya hasil getah karet akan turun drastis, disamping itu dikhawatirkan rumah-rumah warga juga akan retak. warga menilai biaya ganti rugi yang diberikan kepada warga tidak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, seperti yang dialami warga sebelumnya. Hal senada juga di sampaikan oleh Andri, salah satu warga desa setempat yang menyatakan sekalipun sudah dilakukan sosialisasi tentang seismik bersama Camat Bajubang, namun belum seluruh warga bisa menerima. "Memang ada sosialisasi, tapi banyak warga yang tidak hadir dan saya pribadi tidak mengizinkan kalau program seismik ini melewati kebun saya, apalagi ada aktivitas penembakan untuk mengeluarkan minyak, jelas dampaknya akan fatal," katanya. Sementara itu, berdasarkan informasi sebelumnya, pihak PT DJT berjanji akan mempekejakan warga sekitar untuk menjadi karyawan ternyata janji tersebut tidak terealisasi. Sekretaris Kecamatan Bajubang Idrus mengatakan, pihak perusahaan sudah meminta izin kepada pihak kecamatan dan program seismik ini juga telah tertuang dalam peraturan daerah. "Pihak kecamatan telah melakukan mediasi dan sosialisasi, baik di Kantor Kecamatan beberapa bulan lalu, bahkan sampai ke desa-desa. Kita berharap, pihak perusahaan tidak cukup sekali untuk sosialisasi agar jangan ada konflik di belakang hari," kata Idrus. Belum diperoleh konfirmasi dari PT DJT terkait keluhan warga atas aktivitas seismik yang dilakukan perusahaan tersebut. (*/sun)