Pulau Punjung (ANTARA) - Ekspedisi Batanghari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dimulai dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (27/7) lalu.
Rombongan Tim Ekspedisi Batanghari menaiki perahu menyusuri sungai Batanghari dan berakhir di Komplek Candi Pulau Sawah Nagari Siguntur, Kecamatan Pulau Punjung.
Sekretaris Daerah (Sekda), Adlisman, di Pulau Punjung, Selasa, mengucapkan terima kasih yang telah berkenan hadir beserta rombongan dalam kegiatan ekspedisi Sungai Batanghari dengan titik awalnya di Kabupaten Dharmasraya.
"Kabupaten Dharmasraya penduduknya multi etnis terdiri dari berbagai suku, ada Minang, Sunda, Jawa dan Batak. Dengan keragaman suku yang dimiliki ini menjadikan Kabupaten Dharmasraya memiliki berbagai corak budaya yang berasal dari masing-masing suku tersebut," katanya.
Selain itu, lanjutkan dia Kabupaten Dharmasraya juga memiliki warisan budaya dan sejarah masa lalu yang masih ada. Pada masa lalu daerah aliran Sungai Batanghari merupakan jalur utama yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.
Di sehiliran Sungai ini, ungkap dia pernah berdiri Kerajaan Malayu Dharmasraya yang memiliki kekuasaan sampai ke wilayah Asia Tenggara. Dan memiliki kaitan dengan sejarah besar nusantara. Dimana bukti peninggalan kerajaan besar tersebut masih ada sampai saat ini.
Beberapa warisan sejarah masa lalu tersebut seperti Candi Padang Roco, Candi Pulau Sawah, Candi Awang Maombiak dan Situs Rambahan Bukik Behalo. Untuk menjaga dan melestarikan keberadaan semua peninggalan sejarah tersebut, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sudah menetapkan warisan tersebut sebagai Cagar Budaya," katanya.
Ia menambahkan komitmen Perintah Kabupaten Dharmasraya untuk melestarikan kebudayaan daerah yang ada, sebagaimana visi daerah untuk memajukan Kabupaten Dharmasraya yang maju mandiri dan berbudaya.
Sementara, Kepala Museum Nasional, Siswanto mengatakan penyelenggara Ekspedisi Batanghari merupakan upaya untuk memberikan penyadaran kebijakan publik tentang pelestarian sungai berbasis budaya dan kontribusi terhadap peradaban selama ini.
"Ekspedisi Batanghari merupakan program gerakan bersama pemerintah pusat maupun daerah agar tumbuh kecintaan untuk merawat sekaligus menyebarluaskan tradisi, adat, serta budaya yang hidup di sepanjang aliran Sungai Batanghari," katanya.
Ekspedisi Batanghari dipandang penting sebagai wujud pemajuan kebudayaan sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017 yang menginginkan agar segala keragaman, kekayaan budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia diakui, dihargai, serta dilestarikan, tambah dia.
Berita Terkait
Rumah tidak layak huni di Batanghari
Jumat, 7 Juni 2024 16:25 Wib
Penampakan tambang minyak ilegal di Batanghari
Selasa, 7 Mei 2024 17:52 Wib
Banjir luapan Sungai Batanghari di Jambi
Senin, 22 Januari 2024 16:07 Wib
Unand libatkan mahasiswa asing tanam 1.000 pohon di Sungai Batanghari
Senin, 26 Juni 2023 16:38 Wib
Pemkab Dharmasraya-Batanghari jalin kerjasama percepatan pembangunan
Rabu, 17 Mei 2023 17:14 Wib
Warga Dharmasraya yang terjun ke Sungai Batanghari ditemukan meninggal
Rabu, 10 Mei 2023 11:44 Wib
Aksi heroik wali nagari Dharmasraya ikut menyelam cari warga hanyut
Selasa, 9 Mei 2023 20:18 Wib
Polres Dharmasraya kerahkan perahu karet cari korban hanyut Sungai Batanghari
Selasa, 9 Mei 2023 13:34 Wib