Fakta Sitinjau Lauik yang bakal punya kembaran

id sitinjau lauik, fly over,tanjakan,kendaraan,padang, sumatera barat

Fakta  Sitinjau Lauik yang bakal punya kembaran

Foto udara antrean kendaraan saat bergantian melintasi tanjakan Sitinjau Lauik di Padang, Sumatera Barat, Senin (30/6/2025). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.

Padang (ANTARA) - Tanjakan Sitinjau Lauik merupakan salah satu tanjakan ikonik yang melegenda di tanah Sumatera Barat. Tanjakan itu berlokasi di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang.

Saat ini tanjakan itu menjadi salah satu tanjakan paling menantang dan tidak sembarang pengemudi yang bisa melintasinya. Khususnya bagi kendaraan besar berbobot ekstra berat nan panjang.

Kelokan yang dikenal Panorama 1 yang merupakan bagian dari jalur penghubung Solok-Kota Padang itu benar-benar menantang, ekstrem dan memiliki kecuraman yang luar biasa. Terutama di kelokan Panorama 1.

Bagi pengendara atau sopir yang belum paham atau piawai dengan kendaraannya, direkomendasikan untuk tidak coba-coba melintas di tanjakan itu. Risikonya terlalu berbahaya bila memaksakan diri.

Selain harus sudah paham mengemudi, kendaraan yang melintas juga harus prima, baik saat menanjak maupun melakukan turunan. Teknis mengemudi di sini diperlukan, disamping kemampuan mengendalikan emosi, uji kesabaran, perhitungan serta kepatuhan mengikuti aba-aba dari petugas atau relawan di sana.

Di jalur itu, tidak direkomendasikan untuk tidak mematuhi aba-aba dari relawan yang stand bye 24 jam di jalur itu. Melakukan manuver tanpa panduan relawan saat padat, auto terkendala saat melintasi kawasan Sitinjau Lauik tepatnya di Panorama 1.

Bisa jadi, kita menjadi penyebab kemacetan karena dipastikan terjadi stag atau terhenti di tanjakan. Bisa karena mesin tidak kuat menanjak atau terhadang kendaraan yang ada dari arah berlawanan.

Prioritas melintas di jalur itu dari arah Kota Padang atau bawah yang merupakan jalur menanjak. Kelokan hampir 360 derajat di sana mengharuskan pengendara ekstra hati-hati, karena konturnya bukan lagi tanjakan namun menyerupai tebing yang diaspal.

Namun ke depan, jalur Sitinjau Lauik akan memiliki 'kembaran' yakni fly over Sitinjau Lauik. Jalan layang di kawasan hutan lindung itu akan membentang sepanjang tujuh kilometer. Saat ini pembangunannya sudah dimulai.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meresmikan ground breakingnya pada 3 Mei 2025. Pengerjaannya sudah dimulai.

Meski ada fly over, tanjakan Panorama 1 di Sitinjau Lauik tetap akan menjadi ikon, dan banyak cerita di sana yang menjadi file besar yang mana posisinya sebagai jalur legendaris di Padang.

Kenapa dinamai Sitinjau Lauik

Kawasan itu dinamai Sitinjau Lauik karena posisinya di ketinggian. Tikungan legendaris itu berada di ketinggian, dimana dari lokasi itu bisa melihat laut lepas di Pantai Padang. Sehingga dinamai Sitinjau Lauik.

Bagi orang yang akan melintas kaluar dan masuk Kota Padang, Sitinjau Lauik itu pasti yang paling pertama menjadi perhatian dan pertimbangan. Khususnya bagi yang baru melintas, pasti mendapat pesan untuk hati-hati saat melintas di jalur itu.

Namun bagi para pengendara yang sudah biasa melintas di sana, mungkin dianggap biasa, mereka sudah faham kapan melaju di jalur kiri atau melaju di jalur kanan sesuai dengan arahan dari relawan di sana.

Populer di medsos

Diakui atau tidak, nama Sitinjau Lauik menjadi dua kata yang banyak dicari dalam pencarian di media sosial.

Banyak youtuber atau penggiat media sosial mengangkat Sitinjau Lauik, yang dipastikan mendapat banyak kunjungan atau viewer. Video kendaraan yang tengah melintasi tanjakan menjadi salah satu yang menarik.

Khususnya kendaraan berat seperti truk dan bus, pengemudi harus paham betul saat melintas. Karena tak jarang sopir truk meminta bantuan petugas atau relawan untuk membantu membawa truknya melintasi tikungan itu.

Di Sitinjau Lauik, ada posko-posko yang diisi relawan yang memandu kendaraan. Tak hanya di satu tikungan, namun di beberapa tikungan, anak-anak muda menjadi relawan disamping juga membuat konten untuk media sosial.

Kemacetan Sitinjau Lauik

Kawasan tanjakan dan kelokan Sitinjau Lauik juga kerap terjadi kemacetan luar biasa. Gangguan sedikit saja bisa berakibat kepadatan arus lalu lintas.

Pamicu kemacetan di sana bisa dari hal yang tidak besar, namun di Sitijau Lauik yang memiliki kemiringan tanjakan cukup ekstrem bisa menjadi kendala besar dan bahkan macet total.

Biasanya pemicunya adalah kecelakaan lalu lintas, kendaraan mogok atau ada tebing jalan yang longsor. Pasalnya beberapa lokasi jalan di Sitinjau Lauik berada di pinggir tebing di kiri kanannya. Sehingga keberadaan alat berat seperti buldozer dan bekhoe menjadi hal wajib di jalur itu.

Tak jarang kemacetan di sana bisa sampai seharian atau semalaman, bahkan dalam beberapa kesempatan baru bisa diurai dalam waktu 24 jam.

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.