Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) menjelaskan kendala yang terjadi sehingga terjadi kemacetan parah di kawasan Sitinjau Lauik dari Selasa hingga Rabu (29/1) siang.
Untuk diketahui kemacetan itu disebabkan oleh kecelakaan truk pengangkut batu bara yang rebah di jalan, sehingga badan mobil serta muatan menutup jalan.
"Kami sudah berusaha berkoordinasi dengan dengan pihak terkait dari kemaren (Selasa), untuk penyediaan alat berat di lokasi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Padang Kompol Alfin di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan proses evakuasi butuh penanganan alat berat, sedangkan Kepolisian hanya bisa berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghadirkan alat berat yang dibutuhkan tersebut.
"Kami hanya punya kewenangan untuk mengamankan tempat kejadian perkara, dan memastikan kelancaran arus lalu lintas di lokasi," jelasnya.
Walaupun demikian, lanjut Alfin, personel yang dikerahkan ke lokasi sejak Selasa tetap berupaya melakukan penanganan seadanya.
"Personel akhirnya berinsiatif membersihkan sebagian material yang menumpuk di jalan secara manual menggunakan sekop bersama dengan sejumlah warga sekitar," katanya.
Alfin mengatakan upaya itu sengaja dilakukan agar jalur yang sudah lumpuh total bisa dilalui, setidaknya bisa terbuka satu arus dengan sistem buka-tutup.
"Sejumlah personel bertugas membersihkan material di jalan, dan sebahagian lainnya melakukan pengaturan arus lalu lintas di lokasi," katanya.
Keterlambatan alat berat datang ke lokasi akhirnya menyebabkan penanganan dan proses evaluasi tertunda, akibatnya arus lalu lintas terganggu dalam waktu yang tidak sebentar.
"Jadi perlu kami sampaikan kepada masyarakat bahwa kami pun tidak ingin adanya kemacetan yang panjang dan berlarut-larut," jelasnya.
Pada Rabu (29/1), akhirnya alat berat sampai ke lokasi dan langsung melakukan proses evakuasi terhadap material batu bara serta truk yang terguling.
Setelah proses evakuasi selesai, arus lalu akhirnya lintas bisa dilalui kembali oleh kendaraan, dan kemacetan panjang sebelumnya bisa terurai secara perlahan.