Padang (ANTARA) - Pengadilan Negeri Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada terdakwa kasus peredaran narkoba jenis ganja di Sumatra Barat (Sumbar) atas nama Tori Arna Sinaga (29) pada Selasa (30/4).
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Tori Arna Sinaga dengan pidana penjara seumur hidup," kata majelis hakim dalam putusan yang dibacakan di Pariaman.
Majelis hakim menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Narkotika” sebagaimana dakwaan alternatif kedua Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Pengadilan juga memutus barang bukti berupa narkoba jenis ganja yang diamankan dari tangan terdakwa dengan berat total 107.289,6458 gram dirampas untuk dimusnahkan.
Asisten Intelijen Kejati Sumbar Mustaqpirin mengatakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Pariaman menyatakan sikap pikir-pikir atas putusan tersebut.
"JPU menyatakan sikap pikir-pikir apakah akan mengajukan banding atau menerima putusan dari Pengadilan tersebut," katanya.
Putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim itu terbilang lebih ringan jika dibandingkan tuntutan JPU pada sidang sebelumnya.
Jaksa Wendry Finisa Cs sebelumnya menuntut terdakwa yang merupakan warga di Dusun III Jalan Medan, Percut Sungai Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara dengan hukuman mati.
Lebih lanjut ia menjelaskan terdakwa Tori Arna Sinaga panggilan Tori ditangkap oleh pihak kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumbar pada Senin 23 Oktober 2023 sekira pukul 19.30 WIB.
Ia ditangkap petugas saat berada di pinggir Jalan akses ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Polisi kemudian menggeledah mobil yang dibawa oleh terdakwa, dan didapati empat buah karung warna putih yang di dalamnya berisikan 110 (seratus sepuluh) paket diduga ganja kering siap edar dengan berat total lebih dari 100 kilogram.
Barang terlarang itu disembunyikan oleh terdakwa di bangku atau kursi ketiga yang sudah dilipat pada bagian belakang mobil yang ia kendarai.
Mustaqpirin menyatakan kalau hukuman mati yang dituntut oleh JPU sebelumnya adalah bukti bahwa Kejati Sumbar dan jajaran tidak akan main-main dengan perkara pengedaran narkoba, serta tidak akan segan-segan menuntut hukuman maksimal kepada para pelaku. ***2***
Berita Terkait
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta ikuti pelatihan jurnalistik di Antara Heritage Center
Sabtu, 10 Agustus 2024 11:26 Wib
Polisi selidiki penyebab kebakaran di kampus Politeknik Negeri Padang
Sabtu, 3 Agustus 2024 21:25 Wib
Anggota DPR desak Ronald Tannur dicekal ke luar negeri
Senin, 29 Juli 2024 19:05 Wib
PN Surabaya putus bebas Gregorius Ronald Tannur terkait pembunuhan
Kamis, 25 Juli 2024 9:08 Wib
Realisasi serapan anggaran semester I Pasbar 35,40 persen, Kajari: Pemkab harus lakukan percepatan
Senin, 22 Juli 2024 19:23 Wib
Momen HBA, Kajari Pasaman Barat ingatkan netralitas Adhyaksa saat Pilkada 2024
Senin, 22 Juli 2024 19:18 Wib
Rumah sakit Aurelius asal Malaysia gelar dikusi medis di Padang
Sabtu, 20 Juli 2024 20:52 Wib
Tim Prodi Ilmu Komunikasi UNP jajaki kerja dengan LKBN Antara Sumbar
Kamis, 18 Juli 2024 19:14 Wib