Segera Siapkan Regulasi Operasional TPST-RDF, World Bank Dukung Pengelolaan Sampah di Padang

id Wawako

Segera Siapkan Regulasi Operasional TPST-RDF, World Bank Dukung Pengelolaan Sampah di Padang

Wawako Padang, Ekos Albar. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - World Bank mendukung penuh Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Teknologi Refuse Derived Fuel (TPST-RDF) yang akan dibangun di Kota Padang. Tim Leader, Jian Xie, seorang Senior Environmental Specialist World Bank meminta komitmen penuh Pemerintah Kota Padang baik mengenai rencana dan regulasi pengelolaan.

"World Bank akan mendukung penuh TPST di Padang. Ini proyek yang juga akan dijalankan di berbagai kota di Indonesia. TPST adalah masterplan dalam mengatasi sampah di masa depan," ujarnya dalam pertemuan bersama Wakil Wali Kota Ekos Albar di ruang Abu Bakar Jaar Balaikota Padang, Rabu, (6/3/2024).

Menanggapi hal ini, Ekos Albar mengatakan bahwa keberadaan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) nantinya diharapkan dapat mengurangi 200 ton sampah per hari yang akan menjadi bahan bakar pengganti batu bara bagi Semen Padang.

“Berdasarkan data yang kami terima, RDF bisa mengatasi 200 ton sampah per harinya untuk menjadi bahan bakar. Infrastrukturnya disupport oleh Kementerian PU bersama Bappenas melalui loan dari World Bank, dengan anggaran sekitar 128 miliar rupiah," tuturnya.

Ekos Albar menyebut terdapat lebih kurang 650 ton sampah per hari di Padang, RDF mampu mengelola sekitar 200 ton, sementara dikelola bank sampah mencapai 100 ton. Pemerintah Kota Padang masih punya beban 350 ton lagi yang akan dikelola.

Terkait operasional TPST-RDF telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Padang tahun 2025-2026. Periode November-Desember 2025 dengan perencanaan anggaran Rp 4,6 miliar, sementara periode Januari-Desember 2026 dengan perencanaan anggaran Rp 18,3 miliar.

"Saat ini kita masih mengupayakan agar dasar hukumnya berupa Perwako tuntas secepatnya, karena menjadi landasan bagi Kementerian PUPR, Bappenas dan World Bank untuk merealisasikan RDF ini sesegeranya" tuturnya.

Ikut menambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Fadelan FM menyampaikan berbagai usaha telah dilakukan dalam mengurangi produksi sampah di Padang. Peluncuran "Padang Bagoro" dan "Padang Mamilah" menjadi program persiapan pendukung operasional TPST-RDF.

"Perlibatan bank sampah se-Kota Padang dengan melibatkan ibu rumah tangga sebagai anggotanya akan meningkatkan peran serta perempuan dalam pengelolan sampah di Kota Padang," sebutnya.

Hadir dalam rapat ini Central Project Management Unit Nurhayati Junaidi, (CPMU), Co Team Leader-Senior Environmental Specialist World Bank Katelijn Van Den Berg, Senior Environmental Specialist Kian Song, Sosial Specialist-Consultant Sulistiowati.